SOLOPOS.COM - Pekerja menurunkan material di lahan bekas pabrik jamu di Sanggrahan, Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Minggu (14/1/2018). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Tempat mengetem baru bagi angkutan umum disiapkan di Sanggrahan Giripurwo, Wonogiri.

Solopos.com, WONOGIRI — Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri mulai memfungsikan tempat ngetem baru bagi angkutan umum di lahan bekas pabrik jamu seluas 3.640 m2 di Sanggrahan, Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Senin (15/1/2018).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Mulai hari ini angkutan umum perdesaan (angkudes) dan bus antarkota dalam provinsi (AKDP) diminta tak ngetem lagi di dekat Kantor Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

Pada Minggu (14/1/2018), lahan di lokasi mengetem baru sudah rata. Kepala Dishub Wonogiri, Ismiyanto, saat ditemui di lokasi, Minggu, mengatakan area sisi selatan dikeraskan. Agar pengerasan maksimal pihaknya akan menggunakan stoom walls. Dia meyakini pengerasan bisa rampung Senin siang.

“Kalau Senin sudah bisa difungsikan, saya akan menerjunkan petugas di tempat ngetem lama [dekat Kantor ATR/BPN sekitar 50 meter dari tempat ngetem baru] untuk mengarahkan angkutan umum ke tempat ngetem baru,” kata Ismiyanto.

Selain angkutan umum, petugas meminta pedagang yang biasa beroperasi di tempat ngetem lama pindah ke tempat ngetem baru. Ismiyanto menjelaskan area yang digunakan sebagai tempat ngetem baru sementara di sisi selatan dekat tepi Jl. Pemuda I menjorok ke utara.

Dengan begitu keberadaan angkutan umum di lokasi tersebut tak akan mengganggu lalu lintas di Jl. Pemuda I. Calon penumpang yang hendak mencari tumpangan angkutan umum dapat berteduh di tenda. Tenda itu juga untuk tempat berjualan pedagang yang sebelumnya beroperasi di area ngetem lama.

“Kami akan terus mengevaluasi. Selanjutnya, sambil menunggu proyek [pembangunan rest area di lokasi] dilaksanakan, area sisi utara tetap akan buat tempat ngetem angkutan umum. Jadi, angkutan umum ngetem-nya tidak hanya besok, tetapi seterusnya. Soalnya, proyek perombakan Taman Ekodayawilaga dekat tempat ngetem lama segera direalisasikan. Kalau angkutan umum ngetem di sana bisa mengganggu proyek,” imbuh Ismiyanto.

Dia mengaku sudah menyosialisasikan ihwal pemindahan tempat ngetem kepada para sopir angkudes dan AKDP. Mereka menyambut baik dan bersedia ngetem di tempat baru.

Terpisah, Agus, 60, warga dekat tempat ngetem baru berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menjadikan lahan bekas pabrik jamu itu sebagai pusat kuliner dan taman berkonsep moderen. Dia meyakini jika dibuat seperti itu kawasan kota akan lebih ramai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya