SOLOPOS.COM - Sukamto. (Istimewa)
Solopos.com, SRAGEN — Naniek Budhi Darmawati berpotensi mengisi kekosongan kursi yang ditinggal Sukamto di DPRD Sragen. Politikus PDIP Sragen, Sukamto, meninggal dunia pada Rabu (18/5/2022) di RS UNS Solo karena sakit.
Pada Pileg 2019 lalu, Naniek Budhi Darmawati mendapatkan suara terbanyak kelima di bawah Sukamto di daerah pemilihan (dapil) Sragen 1 yang meliputi Masaran, Sragen, dan Sidoharjo. Di dapil tersebut, PDIP mendapatkan empat kursi.
Empat kursi itu diduduki Sugiyamto dengan perolehan 9.317 suara, Suparno 7.549 suara, Heru Waluyo 7.374 suara, dan Sukamto mendapat 4. 854 suara. Setelah Sukamto meninggal dunia maka otomatis Naniek Budhi Darmawati yang meraup 1.364 suara, berpotensi mengisi kursi yang ditinggalkan Sukamto.
“Yang berpotensi Bu Naniek Budhi. Untuk selebihnya bisa hubungi Divisi Teknis,“ ujar Ketua KPU Sragen, Minarso, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (19/5/2022).
Baca Juga: Innalillahi, Anggota DPRD Sragen dari PDIP Sukamto Meninggal Dunia
Komisioner Divisi Teknis Penyelenggara KPU Sragen, Muhsin, menerangkan untuk pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPRD Sragen diambilkan dari calon dengan perolehan suara terbanyak berikutnya. Melihat SK Penetapan KPU Sragen No. 101/2019, maka Naniek Budhi Darmawati berpotensi naik menggantikan posisi Sukamto.
“Proses PAW menunggu proses dari DPRD. Tahapannya, partai politik menyurati DPRD untuk proses PAW. Kemudian DPRD berkirim surat ke KPU. Lalu KPU memproses surat DPRD itu paling lama lima hari. Nanti KPU melakukan rapat pleno untuk memberi jawaban ke DPRD dengan menyertakan berita acara,“ jelas Muhsin.
Dia menerangkan prosesnya hampir sama saat PAW Suroto yang mengundurkan diri karena menjadi Wakil Bupati Sragen. Proses PAW untuk legislator yang meninggal dunia lebih cepat prosesnya. “Proses PAW itu tergantung parpol dan pimpinan DPRD,” ujarnya.