Solopos.com, KLATEN — BPJS Kesehatan Cabang Boyolali memberikan penghargaan kepada sejumlah rumah sakit atau RS di Klaten dan Boyolali yang mengimplementasikan antrean online.
Seluruh fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL) diharapkan dapat mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) secara tuntas, sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
FKRTL merupakan lanjutan pelayanan dari fasilitas kesehatan (faskes) pertama yang merujuk ke rumah sakit karena peserta membutuhkan perawatan lebih insentif dan profesional yang tidak bisa ditanggani oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).
Capaian Kontrak Kepatuhan FKRTL tercatat di Rapor Faskes- HFR (Health Facility Report). HFR ini bertujuan antara lain untuk mendukung upaya menuju faskes berkualitas, transparansi bagi faskes untuk melihat capaian kendali mutu dan kendali biaya, sebagai masukan untuk perbaikan mutu bagi faskes dan sebagai bukti bahwa peserta dilayani oleh faskes yang berkualitas.
Manfaat bagi BPJS Kesehatan sendiri, sebagai salah satu pertimbangan untuk proses kerja sama selanjutnya dan sebagai sarana monev terhadap masa kerja sama sebelumnya.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali Maya Susanti menyampaikan terima kasih kepada FKRTL yang sudah melayani peserta JKN KIS di 2022 yang sampai saat ini tidak pernah mendengar keluhan yang berat dan berarti.
Dari 14 rumah sakit Klaten dan satu klinik utama di Kabupaten Klaten, Maya berharap untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada peserta JKN KIS agar program pemerintah ini berjalan dengan baik, salah satunya antrean online BPJS Kesehatan.
“Hari ini adalah acara evaluasi pelayanan rumah sakit di tahun 2022. Mari bersama-sama mengulas tuntas cara strategi untuk meningkatkan antrean online. Menyinggung tentang pemanfaatan antrean online, ini bukan hanya tanggung jawab rumah sakit sebagai tempat pelayanan peserta tapi kami BPJS Kesehatan juga turut andil untuk selalu mengusahakan peningkatan pemanfaatan antrean online di aplikasi Mobile JKN,” kata Maya dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, Rabu (18/1/2023).
“Strategi pertama adalah antrean online akan berhasil jika peserta JKN KIS semakin banyak men-download Aplikasi Mobile JKN. Langkah pertama yang dilakukan rumah sakit adalah agar menyampaikan kepada jajaran internal rumah sakit untuk mendownload Aplikasi Mobile JKN,” lanjut.
Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan BPJS Kesehatan Cabang Boyolali Dina Anjayani menjelaskan untuk melakukan penilaian penentuan capaian kepatuhan FKRTL ada beberapa indikator, di antaranya 34% kepatuhan FKRTL antara lain updating display tempat tidur, display tindakan operasi terhitung dengan Mobile JKN.
Kemudian sistem antrean rumah sakit terhubung dengan Mobile JKN, tindak lanjut dan penyelesaian keluhan peserta terkait layanan kesehatan di FKRTL, survei pemahaman regulasi JKN, tingkat kepuasan peserta FKRTL dan capaian rekrutmen peserta PRB.
Sementara itu, 30% diambil dari mutu yaitu mencakup 5 indikator pada dasar pemberian UMK Pelkes antara lain % kejadian infeksi nosocomial, % readmisi Rawat Inap, % kejadian pulang atas permintaan sendiri (pulang paksa), rujukan horisontal FKRTL (RITL).
Kemudian % kejadian rujukan horizontal FKRTL (RJTL) dan terakhir 36% dari adminsitrasi klaim mencakup 5 indikator pada dasar pemberian UMK Pelkes antara lain % kejadian infeksi nosocomial, % readmisi rawat Inap, % kejadian pulang atas permintaan sendiri (pulang paksa), rujukan horisontal FKRTL (RITL), % kejadian rujukan horizontal FKRTL (RJTL).
Berdasarkan penilaian tersebut, terpilihlah sejumlah FKRTL terbaik se-Kabupaten Boyolali dan Klaten dengan kategori Pemanfaatan Implementasi Antrean Online Terbaik Satu yaitu diperoleh oleh RSU PKU Muhammadiyah Delanggu yang memperoleh nilai 89,09%.
Pemanfaatan Implementasi Antrean Online Terbaik Dua yaitu RSU PKU Muhammadiyah Pedan dengan memperoleh nilai 85,05%, Pemanfaatan Implementasi Antrian Online Terbaik Tiga yaitu RSU Islam Cawas dengan perolehan 74,29 %.
Kemudian Pemanfaatan Implementasi Antrean Online Melalui Aplikasi Mobile JKN Terbaik yaitu RSU Mitra Pedan memperoleh jumlah tertinggi dengan jumlah antrean Mobile JKN 138 peserta dan dengan jumlah antrean lengkap Mobile JKN 115 peserta.
“Penghargaan ini diberikan agar FKTRL dapat mempertahankan sekaligus meningkatkan pelayanannya kepada peserta JKN. Selain itu, menjadi motivasi bagi seluruh FKRTL untuk memberikan pelayanan terbaik sehingga Mutu Pelayanan JKN dapat ditingkatkan ditahun 2023,” ujar Dina.
Usaha yang dilakukan oleh rumah sakit terbaik ini untuk meningkatkan antrean online Mobile JKN antara lain pembuatan pojok Mobile JKN disetiap Rumah Sakit, pemutaran e-flyer video cara pendaftaran antrean pasien Rumah Sakit via Mobile JKN di ruang pendaftaran dan Informasi peserta melalui pemberian leaflet.
Sementara itu,PIC Rumah Sakit Islam Klaten Dokter Siti Utari menyampaikan kebetulan di Rumah Sakit Islam Klaten mempunyai aplikasi online sendiri yang bisa digunakan di-handphone Android yang dimana pesertanya sudah banyak menggunakannya.
“Kami nanti akan alihkan ke antrean Mobile JKN sehingga memerlukan waktu untuk masa peralihannya. Kemungkinan yang terjadi kita akan menutup antrian online yang sudah berjalan melalui online WhatsApp ini,” kata dia.
“Kemudian untuk pojok JKN kebetulan RSI Klaten juga sudah menyiapkan, jadi jika peserta ditanya belum mempunyai Aplikasi Mobile JKN sebelum keluar dari Poli dianjurkan untuk mampir ke Ruang Pojok Mobile JKN, setelah pertemuan ini akan kami segera atur strategi untuk peningkatan penggunaan antrean online diMobile JKN di rumah sakit kami,”tutup Utari.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
