Soloraya
Minggu, 28 Agustus 2022 - 17:31 WIB

Ini Satu-Satunya Jalan Penghubung Desa di Paranggupito yang Belum Beraspal

Luthfi Shobri Marzuqi  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ruas jalan penghubung Desa Gendayakan dan Johunut, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, yang masih berupa rabat jalan. Foto diambil, Selasa (23/8/2022). (Istimewa/Itoh)

Solopos.com, WONOGIRIJalan penghubung Desa Johunut-Desa Gendayakan, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, segera diaspal. Pengaspalan jalan di Desa Gendayakan itu dinilai bakal menjadi sejarah baru karena jalan di desa setempat sama sekali belum pernah diaspal di waktu sebelumnya.

Informasi yang dihimpun dari situs lpse.wonogirikab.go.id, rencana pembangunan jalan di Johunut-Gendayakan telah memasuki tahap lelang. Sumber dana senilai Rp4 miliar diambilkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Wonogiri 2022.

Advertisement

Hingga Minggu (28/8/2022), peserta yang ikut dalam lelang proyek jalan tersebut mencapai 24 perusahaan.

Kepala Desa (Kades) Gendayakan, Heri, dan Kades Johunut, Kismiati, mengaku telah mengetahui rencana pembangunan jalan antardesa tersebut. Hal itu disampaikan langsung oleh Bupati Wonogiri, Joko Sutopo.

Advertisement

Kepala Desa (Kades) Gendayakan, Heri, dan Kades Johunut, Kismiati, mengaku telah mengetahui rencana pembangunan jalan antardesa tersebut. Hal itu disampaikan langsung oleh Bupati Wonogiri, Joko Sutopo.

Heri menceritakan, selama ini, satu-satunya jalan di Kecamatan Paranggupito yang belum diaspal hanyalah di Desa Gendayakan. Kondisi jalan di desanya sampai saat ini masih berupa rabat jalan. Pengaspalan jalan di Desa Gendayakan telah menjadi harapan masyarakat sejak lama.

Baca Juga: Pemkab Wonogiri Sambut Baik BRT Trans Jateng, Ini Buktinya

Advertisement

Selama ini, mayoritas warga Desa Gendayakan bekerja sebagai buruh, tani, pedagang, dan industri rumahan. Dengan kondisi jalan yang rusak, naik turun, dan berlubang, hal itu berpengaruh terhadap produk-produk yang mereka usahakan.

“Harga-harga produk yang dijual warga di sini jadi dibayar murah,” imbuhnya.

Terpisah, Kades Johunut, Kismiati, mengatakan, jalan antardesa di Gendayakan dan Johunut terlalu sempit. Kondisinya pun sudah rusak.

Advertisement

Baca Juga: Sempat Terendam, Jalan Antardusun di Waduk Pidekso Wonogiri Kini Bisa Dilalui

“Saat persimpangan itu enggak bisa dilalui dua mobil langsung. Saat mau belok, mobil yang satu harus berhenti dulu, bergantian dengan mobil dari arah berlawanan,” ucap Kismiati.

Kismiati mengatakan pembangunan jalan antardesa itu dilaksanakan, November 2022. Sekitar Maret 2022, ia ikut memantau pengukuran jalan yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri.

Advertisement

“Tapi tak tahu waktu pastinya [pengaspalan jalan],” katanya.

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPU Wonogiri, Didik Sudarmaji, mengonfirmasi, pembangunan jalan penghubung Desa Gendayakan dan Johunut telah memasuki tahap lelang.

Baca Juga: Jalan Begendo-Sendang di Sekitar Waduk Pidekso Wonogiri bakal Dicor

“Ada keterlambatan satu bulan memang. Sekarang masih tahap lelang. Kemungkinan akan makan waktu satu bulan. Setelah itu baru pelaksanaan,” kata Didik.

Selain jalan antardesa Gendayakan-Johunut, terdapat 13 paket pembangunan jalan yang memasuki tahap lelang secara bersamaan. Seluruh paket itu menggunakan sumber dana APBD 2022 dengan nilai total Rp56,8 miliar.

“Belum lama ini kami juga mengusulkan dua tambahan pembangunan jalan. Total ada 16 paket, nilainya Rp60-70 miliar,” katanya lagi.

Dari belasan paket proyek pembangunan jalan yang memakan APBD 2022, Didik menyebut mayoritas jalan tersebut akan diaspal. Hal ini termasuk jalan antardesa Gendayakan-Johunut di Paranggupito.

Baca Juga: Kelompok Tani Wanita di Wonogiri Ciptakan Kemandirian Pangan, Begini Bentuknya

“Di Paranggupito aspal semua. Khusus di Desa Gendayakan, panjangnya kemungkinan sekitar 4,5 kilometer dengan lebar tiga meter. Enggak bisa lebar-lebar dulu karena lokasi lahannya tidak memungkinkan. Yang penting saat ini untuk mendekatkan masyarakat dan memperlancar transportasi. Kepentingannya memang untuk ekonomi masyarakat,” jelas Didik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif