SOLOPOS.COM - Petugas di Pendapa Rumah Dinas Bupati Karanganyar membersihkan ruangan yang dipakai untuk menempatkan gamelan peninggalan dalang Ki Manteb Soedharsono, Selasa (9/11/2021). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pendapa rumah dinas Bupati Karanganyar kini memiliki koleksi baru yakni satu set gamelan milik mendiang dalang legendaris, Ki Manteb Soedharsono. Gamelan yang terdiri atas bonang, kendang, saron, gambang, kenong slenthem, rebab, hingga gong ini ditempatkan di pendapa sisi barat, menggantikan posisi satu set gamelan lama yang sebelumnya berada di tempat tersebut.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengaku pernah mendengar wasiat dari mendiang Ki Manteb yang ingin gamelan itu diletakkan di pendapa rumdin Bupati Karanganyar. Sebelumnya, gamelan itu disimpan di kediaman Ki Manteb di Karangpandan, Karanganyar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Dulu beliau [Ki Manteb] pernah bilang gamelannya biar ditaruh di pendapa saja. Sekarang pesannya itu dilaksanakan,” ujarnya Bupati Juliyatmono, Selasa (9/11/2021).

Lantas apakah ada syarat tertentu untuk bisa memainkan gamelan tersebut? Atau, hanya kelompok tertentu yang boleh memainkannya?

Menjawab hal itu, Bupati yang akrab disapa Yuli itu mengatakan gamelan tersebut bisa dimanfaatkan untuk tujuan pelestarian seni budaya.

“Siapa saja boleh pakai, misalnya untuk latihan. Yang penting dijaga dengan baik,” imbuhnya.

Baca Juga: Histori di Balik Pemindahan Gamelan Ki Manteb ke Pendapa Rumdin Bupati

Seperti diketahui, satu dari tiga set gamelan milik mendiang Ki Manteb Soedharsono kini berada di pendapa rumah dinas Bupati Karanganyar. Semasa hidup, pria yang kerap dijuluki “Dalang Setan” itu pernah menyampaikan keinginannya untuk meninggalkan gamelan itu di pendapa rumdin Bupati Karanganyar. Dan itu terwujud sekarang.

Pemindahan satu set gamelan pada Minggu (7/11/2021) itu tidak terjadi begitu saja. Ternyata ada histori di baliknya. Hal itu disampaikan putra Ki Manteb Soedharsono, Danang Suseno, Selasa (9/11/2021).

Danang menyebut ayahnya memang cukup dekat dengan Bupati Karanganyar, Juliyatmono. Keduanya memiliki frekuensi yang sama terhadap kesenian. “Bapak memang dekat dengan Pak Juliyatmono. Bapak bangga punya bupati seperti Juliyatmono. Bapak menilai Pak Juliyatmono sangat perhatian terhadap pelestarian seni budaya khususnya wayang kulit,” kata Danang.

Baca Juga: Penuhi Wasiat, Gamelan Ki Manteb Diboyong ke Rumdin Bupati Karanganyar

Seperti diberitakan satu set gamelan milik Ki Manteb diboyong ke Pendapa Rumah Dinas Bupati Karanganyar pada Minggu (7/11/2021). Satu set gamelan yang terdiri atas bonang, kendang, saron, gambang, kenong slenthem, rebab, hingga gong ini ditempatkan di pendapa sisi barat. Gamelan ini menggantikan satu set gamelan lama yang sebelumnya di tempat tersebut.

Putra Ki Manteb, Danang Suseno, mengatakan semasa hidup ayahnya pernah punya keinginan gamelan tersebut ditempatkan di Pendapa Rumah Dinas Bupati.

“Dulu bapak pernah berpesan, pada Hari Jadi Karanganyar atau Hari Wayang Kulit Nasional [7 November] beliau mendalang [di Pendapa Rumah Dinas Bupati] dengan gamelan ini. Tapi nanti gamelannya tidak usah dibawa pulang, biar ditinggal di sana untuk sejarah. Nah, pas Hari Wayang Kulit kemarin [2021] beliau kan sudah meninggal, lalu pada ingat pesan beliau sehingga gamelan ini ya tetap dipindah ke sana,” ujarnya.

Baca Juga: Sosok Dalang Ki Manteb Soedharsono: Nikah 8 Kali Tanpa Poligami

Gamelan Hari Jadi Karanganyar

Danang mengatakan gamelan tersebut memang biasa dipakai mengiringi pergelaran wayang kulit Ki Manteb semasa hidup pada Hari Jadi Karanganyar dan Hari Wayang Kulit Nasional. Mendiang Ki Manteb masih memiliki dua set gamelan di rumahnya.

Sementara itu, Juliyatmono juga mengaku mendiang Ki Manteb pernah berjanji untuk menempatkan salah satu set gamelannya di Pendapa Rumah Dinas Bupati. “Dulu beliau pernah bilang gamelannya biar ditaruh di pendapa saja. Sekarang pesannya itu dilaksanakan,” ujarnya.

Seperti diketahui, dalang Ki Manteb Soedharsono meninggal dunia pada Jumat (2/7/2021) sekitar pukul 10.00 WIB dalam kondisi positif Covid-19. Selama sakit dan menjalani perawatan di rumah, Ki Manteb Soedharsono sempat dites antigen, Kamis (1/7/2021) pagi dan hasilnya positif Covid-19.

Baca Juga: 2 Hari Beruntun Longsor Terjang Karanganyar, Rumah Warga Jadi Sasaran

Dalang kelahiran Dusun Jatimalang, Kelurahan Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, pada 31 Agustus 1948 itu dijuluki para penggemarnya sebagai “Dalang Setan”. Ia juga dianggap sebagai pelopor perpaduan seni pedalangan dengan peralatan musik modern.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya