SOLOPOS.COM - Kebun Teh Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Sejumlah biro wisata asing peserta Fam Trip Gathering (FTG) 2017 mengaku penasaran dengan Solo/Soloraya. Sejarah, batik, dan jamu menjadi beberapa hal yang memancing rasa penasaran mereka.

Solopos.com, SOLO—Sejumlah biro perjalanan wisata asing diundang Solo Raya Consortium 2017 (SRC 17) untuk mengikuti pejalanan wisata pengenalan alias Familiarization Trip (Fam Trip) Gathering (FTG) 2017 di Soloraya, Selasa-Jumat (1-4/8/2017). Sebagian dari mereka mengaku ini adalah kedatangan perdana mereka ke Solo.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Para biro wisata itu berasal dari Malaysia, Hong Kong, Tiongkok, Thailand, dan Singapura. Mereka mengaku penasaran melihat dan menjajal seperti apa wisata di Solo. Sebab, selama ini mereka beberapa kali membawa wisatawan dari negara mereka untuk piknik ke Jogja.

Mereka menyimpan harapan banyak potensi wisata Solo yang selanjutnya bisa dijual di negara asal mereka. Manajer biro perjalanan wisata asal Malaysia, Kembara Al Hajj Azhar, Azhar, mengaku baru kali pertama berkunjung di Solo untuk memenuhi undangan SRC 17. Dia ingin merasakan pengalaman berwisata di Soloraya. Azhar sudah empat kali membawa wisatawan Malaysia ke Jogja.

“Ini merupakan kali pertama saya ke Solo. kalau tempatnya bagus-bagus, saya akan buat paket wisata baru ke Solo. Paling tidak one day trip. Yang ingin saya ketahui di sini adalah sejarahnya. Saya juga tertarik dengan penawaran SRC 17 untuk mengunjungi museum batik dan tempat pembuatan jamu,” kata dia saat berbincang dengan di Megaland Hotel Solo, Selasa (1/8/2017).

Selain ke Jogja, Azhar pernah membuat paket wisata di beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta dan Lombok. Dia penasaran mengunjungi Solo setelah mendapat undangan dari SRC 17.

Hal senada diungkapkan General Manager (GM) Gerbang Jaya JD Travel & Tours, Jay Ahmad. Jay juga baru kali pertama berkunjung ke Solo dan berharap mendapatkan pengalaman baru yang selanjutnya akan dikemas menjadi paket wisata.

“Dengar nama Solo sudah. Tapi saya tidak tahu apa saja yang ada di sini. Kebanyakan turis yang saya bawa ke Indonesia itu berwisata ke Jogja dan Bali. Ke Solo belum pernah. Saya berharap mendapatkan pengalaman baru di sini,” kata GM biro perjalanan wisata asal Malaysia tersebut.

Para biro wisata asing itu akan membuktikan keistimewaan wisata Solorayas ampai Jumat. Di Solo mereka menjajal naik Sepur Kluthuk Jaladara, mengunjungu Museum Radya Pustaka, Museum Batik Wuryoningratan, Museum Purbakalan Sangiran, dan nonton wayang orang. Selain itu, mereka juga bakal menyambangi Desa Wisata Baki, Jamu di Nguter, dan Candi Sukuh serta kebun teh di Karanganyar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya