SOLOPOS.COM - Keris pusaka Kiai Parungsari yang disimpan di Museum Keraton Solo, Sabtu (7/1/2023) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLOKeraton Solo memiliki banyak benda pusaka peninggalan leluhur, salah satunya keris berukuran raksasa bernama Kiai Parungsari yang dulu dipakai oleh Raja Paku Buwono (PB) IV.

Keris itu konon selalu dibawa oleh PB IV saat perjalanan menyusuri Sungai Bengawan Solo naik perahu bercanthik Rajamala. Karena itu lah keris itu juga dikenal sebagai pusaka penjaga perahu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Saat ini, keris itu tersimpan dan menjadi koleksi Museum Keraton Solo. Pengunjung dan masyarakat umum bisa mempelajari keris tersebut dengan panduan guide atau pemandu wisata.

Solopos.com sempat mengikuti perjalanan rombongan wisatawan di Museum Keraton Solo bersama seorang pemandu wisata atau tour guide pada hari pertama pembukaan kembali museum tersebut, Sabtu (7/1/2023).

Ada banyak sekali benda pusaka yang bisa dilihat di ruang-ruang Museum Keraton Solo. Salah satunya keris besar bernama Kiai Parungsari. Dibandingkan keris pada umumnya, ukuran keris ini lebih besar dan panjang.

“Ini adalah Kiai Parungsari, dapurnya sengkelat, luknya 13,” ungkap tour guide Museum Keraton Solo kepada para wisatawan, Sabtu (7/1/2023). Menurut dia, keris itu selalu dibawa ketika PB IV dalam perjalanan naik perahu di Sungai Bengawan Solo.

Pembuatnya Empu Kondang

Penuturan senada disampaikan Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KP Dani Nur Adiningrat, Senin (9/1/2023). Menurut dia keris pusaka milik Keraton Solo tersebut dibuat oleh Empu Brojoguna yang namanya kondang dan legendaris.

“Empu Brojoguna membabar dua keris berdapur Parungsari, yang besar itu. Yang satu pakai pudak sak tegal, yang satu lagi tidak. Yang ada di Museum itu tidak memakai pudak sak tegal. Setahu saya keris itu orisinal atau asli,” terang dia.

Namun, Dani mengatakan mendasarkan pendapat sejumlah kalangan, keris itu bernama Kiai Pambelah Baita. “Ada yang mengatakan seperti itu. Tapi kami sedang cari data-data lengkapnya. Yang jelas ini buatan Empu Brojoguna,” imbuh dia.

Dani menjelaskan Keris Pambelah Baita atau Keris Parungsari merupakan pusaka yang dibawa ketika PB IV dalam perjalanan naik perahu di Sungai Bengawan Solo. Perahu yang digunakan PB IV itu adalah perahu Canthik Rajamala.

“Ada yang mengatakan itu Keris Kiai Pambelah Baita, karena dipakai untuk pusaka perahu Canthik Rajamala. Keris ini pusaka penjaga perahu, baik fisik maupun spiritual. Biasanya yang memegang keris ini abdi dalem di perahu,” urai dia.

Keris itu, menurut Dani, mempunyai sejumlah keistimewaan. Salah satunya dari nama Parungsari dan pudak sak tegal. “Yang membawa pusaka ini harapannya dipenuhi keharuman, dalam perbuatan, sikap,serta tingkah laku,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya