SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Munas V Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia telah menetapkan nama Fahmi Zulkarnain sebagai ketua umum, Kamis (23/12/2021). Fahmi terpilih secara aklamasi melalui sidang formatur. Berikut inilah profil Ketua Umum JSIT Indonesia, Fahmi Zulkarnain.

Terjun di dunia pendidikan sejak 1996, Fahmi Zulkarnain kini mantap berdakwah di jalur pendidikan. Pria kelahiran Jakarta, 1971 lalu itu berharap bisa berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan anak bangsa.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pada 1996 lalu, Fahmi mengawali kariernya di dunia pendidikan sebagai pengajar di sebuah madrasah di Bekasi. Setelah itu dia juga sempat mengajar di sekolah umum, di SMA 6 Jakarta sebagai tenaga honorer. Kemudian sempat mengajar dan menjadi Wakil Kepala SMA Hang Tuah yang dikembangkan TNI AL di Kebayoran Baru. Terakhir dia mengajar dan menjadi Kepala Sekolah SMA Nurul Fikri di Depok.

“Sampai hari ini saya Insya Allah konsisten di dunia pendidikan. Sekarang tidak lagi sebagai guru tapi sebagai pengurus yayasan di Nurul Fikri, mulai 2013,” kata dia.

Ketertarikannya dengan dunia pendidikan menurutnya muncul dari sebuah proses hidup. “Sejalan dengan semakin banyak mempelajari, baik di perguruan tinggi maupun di berbagai kegiatan di masyarakat. Saya kebetulan dulu juga masuk di IKIP Jakarata, tahun 1988. Sebetulnya secara tidak langsung ingin turut membantu bagaiman mendidik masyarakat,” tutur pria yang saat ini tinggal di Depok itu.

Dia yang juga sering berkecimpung di berbagai kegiatan keislaman, lambat laun merasa tersadarkan untuk berdakwah. “Saya disadarkan, bahwa memang kita punya tanggung jawab untuk berdakwah. Dalam JSIT mengenal istilah berdakwah berbasis pendidikan,” kata dia.

Dalam konteks agama Islam, dia ingin berdakwah untuk mengajak orang menuju Islam. Sedangkan dalam konteks kebangsaan, dirinya ingin turut andil mengajak kembali meningkatkan kualitas berbangsa di negeri ini. “Salah satunya meningkatkan kualitas pendidikan anak bangsa,” lanjut dia.

Di sisi lain, dengan tantangan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini, dia berarap pendidikan di Indonesia ke depan akan lebih adaptif dengan perubahan yang terjadi. Diketahui saat ini pendidikan di Indonesia juga menghadapi tantangan besar di tengah pandemi dan perkembangan teknologi.

“Kami berharap nantinya menjadi adaptif dengan perubahan terutama di bidang teknologi. Segera mengintroduksi teknologi-teknologi yang berkembang dalam dunia pendidkkan,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya