SOLOPOS.COM - Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mengunjungi Michael Richie Wiputra, 8, bocah yang lumpuh akibat penyakit infeksi selaput otak di Desa Dengkeng, Kecamatan Wedi, Klaten, Jumat (20/5/2022) malam. (Istimewa/Prokopim Setda Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Michael Richie Wiputra, 8, bocah Klaten yang mengalami infeksi selaput otak hingga kelumpuhan sejak umur 1,5 tahun meninggal dunia. Richie meninggal dunia, Rabu (2/11/2022).

Richie selama ini tinggal di Dukuh Dengkeng Kulon, Desa Dengkeng, Kecamatan Wedi. Dia dirawat oleh ayah dan kakaknya. Richie dimakamkan, Rabu sekitar pukul 15.00 WIB.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ayah Richie, Maryadi, menceritakan pada Rabu pagi merawat Richie setelah kakak Richie, Stephani, berangkat kuliah.

“Saya menyuapi. Setelah itu saya gendong dan saya pangku. Tetapi kok tidak respons. Biasanya itu berontak. Saya tepuk dada dan punggung tetapi diam saja. Saya panik kemudian saya telepon kakak untuk diantar ke rumah sakit,” kata Maryadi saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (3/11/2022).

Maryadi yang panik terus berusaha berbicara kepada putranya sepanjang perjalanan hingga ke rumah sakit.

Baca Juga: 2 Menteri Jokowi Ini Diam-Diam Telah Blusukan ke Klaten, Ada Apa Ya?

“Ayo dik bangun, jangan sedih. Sampai di rumah sakit dan dicek denyut jantungnya sudah tidak ada,” kata Maryadi.

Maryadi mengatakan sebenarnya kondisi Richie terus menunjukkan perkembangan terutama respons terhadap sesuatu. Richie awalnya tak bisa merespons apapun dan keluarga hanya mengandalkan insting dari sedikit gerak tubuh bocah itu.

Belakangan, respons Richie sudah mulai bagus. Suara terikannya sudah mulai panjang. Bocah itu juga mulai menangis.

Ada secercah harapan bagi Maryadi yang selama ini ingin melihat putranya bisa menangis sejadinya agar membuka syaraf yang tersumbat dan memperbaiki kondisi putranya.

Baca Juga: Mensos Kunjungi Richie, Bocah Klaten Penderita Infeksi Selaput Otak

“Ini jadi jalan yang terbaik untuk adik yang diberikan oleh Tuhan,” ungkap Maryadi.

Salah satu sukarelawan yang selama ini ikut memantau perkembangan Richie, Eko Mardiyono, membenarkan Richie sudah meninggal dunia.

“Iya, meninggal dunia kemarin. Tidak sampai dirawat di rumah sakit. Selama ini dirawat di rumah saja,” kata Eko.

Richie yang tinggal di Dukuh Dengkeng Kulon, Desa Dengkeng, Kecamatan Wedi, Klaten, Jawa Tengah mengalami infeksi selaput otak hingga kelumpuhan sejak umur 1,5 tahun.

Baca Juga: Setahun Diburu, Koruptor Pengadaan Satpam DPRD Pontianak Ditangkap di Klaten

Sebelum sakit hingga mengalami kelumpuhan, Richie anak yang sangat aktif.

Awalnya Richie tiba-tiba mengalami demam. Bocah itu lantas dibawa ke klinik kesehatan.

Namun kondisi kesehatan Richie semakin menurun hingga bocah itu dibawa ke salah satu rumah sakit di Klaten sebelum dirujuk ke rumah sakit di Yogyakarta. Richie didiagnosis terserang penyakit infeksi selaput otak dan mengalami kelumpuhan.

Sejak itu, Richie hanya berbaring. Tak ada sepatah kata yang diucapkan bocah itu. Awalnya Richie dirawat oleh sang ibu, Yanti Kumalasari. Namun Yanti meninggal dunia sejak 2019 lantaran mengalami tumor otak.

Baca Juga: Surplus Beras 38.000 Ton, Pemkab Klaten Santuy Hadapi Ancaman Krisis Pangan

Sejak Yanti meninggal dunia, Richie dirawat kakaknya, Birgita Stephani Metta Sallom, 19, sembari merampungkan pendidikan SMA dan kini melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Sementara, Maryadi menjadi tulang punggung keluarga.

Maryadi bersyukur dikelilingi oleh orang-orang baik. Ada yang berdatangan memberikan bantuan materiil maupun doa. Maryadi merasa tak membalas kebaikan yang sudah diberikan banyak orang ke keluarganya.

Pada Jumat (20/5/2022) malam, Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, mendatangi rumah Richie didampingi Bupati Klaten, Sri Mulyani, serta pejabat di Kemensos dan Pemkab Klaten.



Pada kesempatan itu, Risma menyerahkan bantuan peralatan dari Kemensos serta bantuan yang dihimpun melalui kitabisa.com. Bantuan untuk Richie yang berhasil digalang melalui kitabisa.com mencapai Rp70 juta.

Baca Juga: Peringati Hari Santri, 20 Grup Ikuti Festival Hadrah di Kadirejo Klaten

Kemensos memberikan alat bantu aksesibilitas bagi Richie berupa kursi roda untuk penyandang cerebral palsy. Selain itu bantuan peralatan kepada Maryadi untuk menjalankan usaha dari rumah sembari merawat Richie.

Kemensos juga memberikan bantuan ternak yang bisa dimanfaatkan menambah penghasilan keluarga. Perkembangan keluarga Richie terus dipantau dari Kemensos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya