Solopos.com, WONOGIRI—Pemerintah Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri, memiliki 11 inovasi yang mayoritas berbasis digital. Inovasi itu mengantarkan pemerintah kecamatan tersebut menjadi juara I kategori Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di ajang Wonogiri Inovation Award (WIA) 2021 lalu.
Sekretaris Camat (Sekcam) Girimarto, Mawan Tri Hananto, menginformasikan 11 inovasi yang diciptakan terdiri atas satu inovasi non-digital dan 10 berbasis digital atau Internet.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
“Inovasi yang kami buat bukan kegiatan baru, tetapi cara baru. Wujudnya tools untuk meningkatkan efektivitas dan efiensi pelayanan publik dalam penyelenggaran pemerintahan kecamatan,” ucap Mawan saat dihubungi Solopos.com, Senin (10/1/2022).
Baca Juga: Tingkat Pengangguran Terbuka Wonogiri 2021 Terendah se-Jateng
Dia menjelaskan dua inovasi itu di antaranya layanan sosial ambulans gratis bagi warga yang diberi nama SILAELAE. Inovasi non-digital tersebut merupakan Sistem Informasi Layanan Ambulans Ekonomis Lewat Aplikasi Elektronik.
Warga yang ingin mengakses layanan ambulans tinggal mengirim pesan singkat ke nomor aplikasi perpesanan Whatsapp (WA) yang disediakan. Pesan singkat akan dijawab secara otomatis oleh mesin atau auto responder. Selanjutnya, sukarelawan yang bertugas akan langsung merespons lebih lanjut dengan menghubungi pemohon.
“Ambulans ini sangat bermanfaat. Sukarelawan siap mengantarkan warga yang membutuhkan transportasi untuk keperluan pengobatan atau sejenisnya,” imbuh Mawan.
Baca Juga: Tahun Ini Ditarget 80 Persen, Tol Solo-Jogja Diresmikan 17 Agustus 2023
Pemerintah Kecamatan Girimarto juga menciptakan ruang digital untuk menampung karya tulis pelajar hingga mahasiswa yang diberi nama, Gerdulitanto akronim dari Gerakan Edukasi dan Litarasi Anak Kecamatan Girimarto. Gerdulitanto merupakan ruang di dalam website kecamatan, yakni https://kec.girimarto.wonogirikab.go.id yang dapat menampung karya tulis pelajar.
Inovasi itu tercipta dari kondisi saat pelajar lebih banyak menjalani pembelajaran jarah jauh (PJJ) saat pandemi Covid019, sehingga mereka memiliki banyak waktu luang. Gerdulitanto untuk memotivasi mereka tetap berkreasi dan produktif di masa pandemi.
“Anak boleh menulis apa saja, cerita, dongeng, artikel, dan lainnya. Kemudian karya disertai foto diunggah di aplikasi yang menyatu dengan web kecamatan. Petugas akan memverifikasi selanjutnya dimuat di web. Kemudian link [pranala] pemuatan kami berikan lagi kepada pelajar bersangkutan. Mereka sangat senang dan termotivasi untuk membuat karya tulis lainnya,” ulas Mawan.
Baca Juga: Wow! Solo-Jogja via Jalan Tol hanya 20 Menit
Perpustakaan Desa
Untuk mengoptimalkan Gerdulitanto, Pemerintah kecamatan bekerja sama dengan pemerintah desa/kelurahan yang memiliki kegiatan literasi, seperti perpustakaan desa, kelompok belajar, terdapat anggota Ikatan Mahasiswa Berprestasi (Imapres) dan pegiat literasi yang aktif mendampingi anak-anak. Anggota Imapres dan pegiat literasi dapat mengarahkan anak-anak dalam menulis dan membantu mereka mengunggah karya ke aplikasi.
Aplikasi dibuat sejak 2020. Saat ini sudah banyak pelajar yang mengunggah karya di aplikasi tersebut.
“Inovasi yang berbasis Internet terus kami kembangkan, termasuk sembilan aplikasi lainnya. Seiring berjalannya waktu efektivitasnya akan tampak,” kata Mawan.
Baca Juga: Tabrakan Truk Vs Motor di Trasan Klaten, Satu Orang Meninggal
Pegiat literasi Desa Selorejo, Kecamatan Girimarto, Gito, menyambut baik inovasi aplikasi Gerdulitanto. Menurut guru SDN 3 Watuagung, Kecamatan Baturetno itu, peningkatan literasi adalah tanggung jawab semua pihak.
Pemerintah harus hadir untuk memberi wadah kegiatan literasi. Gito menyebut Gerdulitanto perlu disosialisasikan lebih masif lagi agar lebih banyak lagi pelajar yang berpartisipasi.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
