SOLOPOS.COM - Ilustrasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP). (Dok. Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Beberapa ketua RT dan RW di Boyolali meminta adanya kenaikan insentif RT/RW di Boyolali. Sebagai informasi, pada 2023 insentif ketua RT/RW di Boyolali senilai Rp150.000 per bulan.

Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, mengakui nilai insentif RT/RW belum maksimal. Namun, hal tersebut menjadi wujud perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Kemarin, Pak Sekretaris Daerah sudah saya minta untuk dicek, dihitung dulu nanti agar ada kesesuaian dengan kemampuan anggaran kita. Sekiranya mampu, ya enggak ada salahnya ketika itu harus ditingkatkan,” ujar Said kepada Solopos.com saat ditemui di Joglo Mandal I Lencoh, Selo, Boyolali dalam tradisi sedekah Gunung Merapi, Selasa (18/7/2023).

Akan tetapi, Said mengatakan untuk menaikkan anggaran tidak harus langsung penuh. Namun, menyesesuaikan kemampuan anggaran.

“Saya kira apa yang dilakukan RT/RW ini juga dalam rangka membantu dan berperan aktif untuk memberikan dukungan atas pembangunan di Kabupaten Boyolali,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, beberapa ketua RT dan RW di Boyolali mengeluhkan jumlah insentif RT/RW yang dirasa lebih kecil dibandingkan kabupaten/kota lain di Boyolali.

Berdasarkan data Solopos.com, insentif RT/RW di Wonogiri mencapai Rp500.000 per bulan, lalu Sragen Rp350.000 per bulan, dan Sukoharjo Rp2,5 juta per tahun.

Ketua RW 019 Karang Duwet, Winong, Boyolali, Adiyanto, menuturkan ia menduduki jabatannya sudah lima tahun. Pensiunan ASN guru geografi SMA tersebut mengaku selama menjabat ketua RW, insentifnya selalu ia berikan untuk pembangunan di dukuh tempat ia tinggal.

Seingatnya, ia selalu mendapatkan pemberitahuan insentif turun setiap tiga bulan sekali. Namun, ia sengaja untuk mengambilnya setahun sekali.

“Saya mengambil insentif RW itu setiap akhir tahun sekali. Itu dari dulu jumlahnya sama, baik RT/RW yaitu sekitar Rp1,8 juta. Saya berikan ke pembangunan fisik dukuh saya. Itu kalau saya, RT RW yang lain, ya terserah untuk apa karena itu memang hak beliau-beliau,” ujar dia saat berbincang dengan Solopos.com di rumahnya, Rabu (12/7/2023).

Dengan jumlah Rp1,8 juta setahun, maka tiap bulan ia menerima sekitar Rp150.000 per bulan. Adiyanto menilai jumlah tersebut perlu ditingkatkan. Alasan insentif RT RW harus dinaikkan bukan semata-mata karena jumlahnya, tapi tanggung jawab RT RW yang juga berat.

Adi mengungkapkan di setiap kegiatan, ketua RT dan RW selalu dilibatkan. Selain itu, bagi ketua RT/RW yang membutuhkan, insentif tersebut sangat berguna. Adi mengatakan tidak semua RT dan RW adalah pensiunan, tapi juga kalangan menengah ke bawah.

“Selain itu, alasannya kalau bisa mengikuti kabupaten yang lain. Kalau memang kabupaten yang lain ada yang lebih tinggi dari Boyolali, tapi bagaimana juga Boyolali kan punya banyak aset, pabrik juga banyak, lumayan. Tapi itu alasan saya pribadi, tapi untuk kebijakan nanti saya serahkan ke Pemkab Boyolali,” kata dia.

Senada, Ketua RT 002 Winong Baru, Winong, Boyolali, Sri Margono, menuturkan ia juga mengambil insentif RT/RW setiap setahun sekali, tepatnya pada awal tahun. Ia lantas memberikan uang tersebut ke kas RT untuk kepentingan masyarakat.

Ia mengaku telah menjadi RT sejak enam tahun yang lalu seusai pensiun dari jabatan terakhirnya, yaitu Kabag Pemerintahan Setda Provinsi Jawa Tengah.

Margono menjelaskan insentif diberikan dalam jangka waktu yang tidak tentu, kadang tiga bulan sekali, kadang empat bulan sekali, kadang enam bulan sekali.

Menurutnya, jumlah insentif RT/RW sebesar Rp150.000 per bulan tersebut perlu ada kenaikan.

“Istilahnya, caranya merengkuh RT/RW itu seperti kabupaten yang lain, bukan semata-mata jumlahnya berapa. Tapi semisal insentif RT/RW bisa disesuaikan dengan kabupaten yang lain, ya alhamdulillah leh ngrengkuh yo tenanan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya