SOLOPOS.COM - Mobil minimbus yang membawa wisatawan berputar arah saat akan berkunjung ke TSTJ Solo, Kamis (1/9/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO—Inspektorat Kota Solo telah menyelesaikan audit pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo untuk periode 2022.
Informasi tersebut disampaikan Kepala Inspektorat Solo, Lilik Joko Saptyanto, saat diwawancara wartawan di kantornya, Senin (6/3/2023).

“Hari ini naik, sedang kami siapkan pemberkasan. Hasil audit tahun terakhir,” ujar dia.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Lilik tidak bisa menjelaskan detail hasil audit apakah ditemukan pelanggaran administrasi keuangan dalam pengelolaan TSTJ 2022 atau tidak. Menurut dia pihaknya akan melaporkan semua temuan kepada pimpinan Pemkot Solo.

“Kalau secara eksplisit mungkin saya belum bisa menyatakan pelanggaran-pelanggarannya. Artinya wong duite we tuna. Tapi memang ada pengelolaan manajemen perusahaan yang tidak tertib. Detail di laporan pimpinan,” kata dia.

Lilik menjelaskan pihaknya sudah membuat Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Pengelolaan TSTJ Tahun 2022. Selanjutnya LHP TSTJ itu dilaporkan kepada Wawali Solo, Teguh Prakosa dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

“Sudah kami buatkan LHP, dan siap kami laporkan Pak Wali Kota atau Wawali karena biasanya LHP melalui Pak Wawali. Nanti tetap laporan Pak Wali Kota melalui Pak Wawali karena pengawasan ada di ranah Pak Wawali,” urai dia.

Menurut Lilik, audit dilakukan terkait masa transisi, di mana ke depan TSTJ akan seperti apa. Sebab saat ini kondisi TSTJ sekarang sudah banyak fungsi yang dikerjakan Solo Safari. Fungsi-fungsi TSTJ sudah diambil alih Solo Safari.

“Sehingga ke depan pekerjaan TSTJ berkurang banyak. Dan kondisi keuangannya juga, meskipun secara kas masih punya, tapi kalau untuk operasional TSTJ memang tidak akan memenuhi, sehingga perlu di-clearkan,” terang dia.

Lilik mengungkapkan sejak Februari 2023 semua satwa TSTJ sudah diambil alih atau over handle Solo Safari. Dalam audit itu menurut dia tim Inspektorat Solo menemukan sejumlah obat yang sudah kedaluwarsa.

Parahnya, obat-obat satwa itu belum dimusnahkan ketika dilakukan audit. “Sudah kami perintahkan dimusnahkan. Soal kemarin itu dipakai atau tidak, kami tidak tahu, tapi kami menemukan beberapa obat kedaluwarsa,” tutur dia.

Lilik juga menyebut tim menemukan beberapa makanan yang tidak bisa dipenuhi oleh TSTJ pada 2022. Kondisi itu memungkinkan membuat satwa-satwa jatuh sakit. Sebab porsi makan yang diberikan tak sesuai standar.

“Porsi makannya kurang. Misalnya ya, biasanya makan wortel 10, hanya diberi enam. Tapi pengadaannya memang benar. Jadi tidak beli 10 diberikan enam. Tapi belinya memang enam. Sisi keuangan defisit,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya