Soloraya
Kamis, 6 Agustus 2020 - 17:15 WIB

Inspiratif! Guru di SDN 3 Sukoharjo Wonogiri Tanam Sayuran di Sekolah

Aris Munandar  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Sekolah SD Negeru 3 Sukoharjo, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri, Yudo Tri Kuncoro, saat menunjukkan budidaya tanaman sayuran di lingkungan sekolahnya, Rabu (5/8/2020). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Seluruh guru di SD Negeri 3 Sukoharjo, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri, menanam ratusan aneka sayuran di lingkungan sekolah.

Kegiatan tersebut sebagai kegiatan sampingan selain mengerjakan administrasi di sekolah saat pandemi Covid-19.

Advertisement

“Saat ini kan kami tidak mengajar siswa di sekolah. Karena pembelajaran dilakukan di rumah masing-masing siswa. Istilahnya kami melakukan pekerjaan sampingan yang bermanfaat,” kata Kepala Sekolah SDN 3 Sukoharjo, Yudo Tri Kuncoro, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (5/8/2020).

Nekat! Petani di Polanharjo Klaten Tanam Sayuran di Lahan Motif Batik Terdampak Tol Solo-Jogja

Ia mengatakan, saat kondisi sudah normal, anak-anak sudah masuk ke sekolah, budidaya tanaman tersebut bisa dijadikan media pembelajaran siswa.

Advertisement

Jenis sayuran yang ditanam di SD Negeri 3 Sukoharjo, Wonogiri, menurut dia, yakni tomat, cabai, terong dan pare. Sayuran yang ditanaman menggunakan polybag tersebut mulai ditanam sejak 16 Juli 2020 lalu.

Dana Swadaya

Jumlah sayur di lingkungan sekolah saat ini, lanjut dia, ada sekitar 700 batang. Pengadaan tersebut tidak menggunakan biaya dari sekolah, melainkan dana swadaya dari tenaga pendidik. “Sebagian guru membawa pupuk dari rumah. Untuk benih dan polybag beli secara mandiri,” ungkap dia.

Salah satu guru di SD Negeri 3 Sidoharjo, Deny Suseno, mengatakan tujuan adanya penanaman sayuran di lingkungan sekolah untuk membentuk karakter suswa.

Advertisement

Gegara Main Bola, 7 Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Goa Cemara, 2 Meninggal & 5 Hilang

Saat anak nantinya masuk sekolah, mereka bisa merawat dan mencintai lingkungan. Selain itu mereka juga bisa menyirami tanaman dan memberi pupuk. Intinya mereka bisa belajar bercocok tanam.

“Kegiatan ini bukan upaya guru mencari tambahan penghasilan saat pandemi Covid-19 karena terkena dampak. Tetapi kegiatan murni untuk mengedukasi dan menjadi nilai tambahan bagi siswa nantinya,” kata Deny.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif