SOLOPOS.COM - Pustakawan asal Gemolong, Sragen, Naning Paryani, sekarang menjadi ASN di Perpusnas RI yang sebelumnya mengabdi sebagai pustakawan honorer di SMAN 1 Gemolong, Sragen, baru-baru ini. (Istimewa/Naning Paryani)

Solopos.com, SRAGEN — Tak banyak orang tertarik menjadi pustakawan. Namun, bagi Naning Paryani, 40, warga Dondong, Gemolong, Sragen, justru memiliki daya tarik tersendiri terhadap tumpukan buku di rak.

Kecintaannya pada buku mengantarkannya dari awalnya pegawai honorer sekarang menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Naning bercerita tentang awal mulanya tertarik mengurus buku-buku di perpustakaan. Awalnya, Naning mengantar anaknya ke sekolah dasar (SD). Ia selalu penasaran dengan salah satu gedung di samping kantor guru yang selalu tertutup rapat. Padahal gedung itu, ujar dia, paling bagus di sekolah anaknya yang saat itu masih duduk di kelas I SD.

“Suatu ketika saya mengintip gedung tersebut. Ternyata isi dalam gedung itu tumpukan buku-buku, rak buku yang sudah berdebu, perabot perabot lain seperti meja, kursi, lemari, juga berserakan karena tidak tertata dan berdebu serta banyak sarang laba-laba,” ujarnya kepada Solopos.com, Sabtu (25/5/2024)

Setelah melihat itu, Naning merasa sedih dan bertekad untuk menghidupkan perpustakaan. Dia mengawali karier pustakawan sebagai pegawai honorer di perpustakaan sekolah di Sampit, Kalimantan Tengah, selama lima tahun. Setelah itu, Naning pulang kampung di Gemolong dan menjadi pustakawan honorer di SMAN 1 Gemolong, Sragen, selama lima tahun.

Pada 2022, pemerintah membuka formasi PPPK dan salah satu persyaratannya memiliki pengalaman selama dua tahun sesuai bidang yang dilamar. Naning pun membuka informasi di website Badan Kepagawaian Negara (BKN).

Setelah dicari dengan kata kunci pustakawan, Naning menemukan formasi pustakawan cukup banyak. Ia memutuskan memilih formasi di Perpusnas, terutama pada Bagian Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi.

“Saya ingin turut berperan aktif dalam memajukan perpustakaan sekolah/madrasah yang ada di seluruh Indonesia karena kesedihan saya melihat perpustakaan-perpustakaan sekolah tidak terurus,: katanya.

Naning memahami fungsi Perpusnas sesuai dengan amanat UU No. 43/2007, bahwa Perpusnas sebagai perpustakaan Pembina untuk seluruh perpustakaan di Indonesia.

Dia menyadari posisinya sekarang sebagai aparatur sipil negara (ASN) di perpustakaan pembina. Sebelumnya, Naning menamatkan S1 Ilmu Perpustakaan di Universitas Terbuka. Ia menjadi pustakawan di Perpusnas sejak Agustus 2023.

Sebagai pustakawan, Naning senang dengan program Sragen sebagai kabupaten literasi. Dia menilai program ini menjadi titik awal dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, salah satunya melalui literasi.

Dia mengatakan dasar literasi itu kegiatan membaca. Dia berharap komitmen Pemerintah Kabupaten Sragen sebagai kabupaten literasi terus dijalankan dan dikembangkan, serta dapat bermanfaat bagi warganya.

“Semoga Pemkab Sragen lebih mengutamakan dan memprioritaskan kemajuanb peran perpustakaan-perpustakaan yang ada di Sragen, baik di bawah Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten maupun perpustakaan yang ada di sekolah/madrasah.

Sebagai ASN di Perpusnas, Naning harus pulang pergi Jakarta-Sragen setiap pekan sekali. Biasanya Jumat sore, Naning pulang dari Jakarta ke Gemolong, Sragen, dan Minggu malam kembali ke Jakarta dan Senin-nya sudah tiba di Jakarta.

Naning memiliki banyak tulisan yang belum diterbitkan. Dia berencana menerbitkan bukunya itu. Dia mengatakan Perpusnas melalui Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi melakukan pembinaan dan pendampingan di Perpustakaan SLB Negeri 2 Bantul, Yogyakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya