Soloraya
Selasa, 30 Januari 2024 - 14:13 WIB

Instruksi Presiden Jokowi Turun, Solo dapat 2.200 Sambungan Air Minum Gratis

Wahyu Prakoso  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Direktur PDAM Kota Solo Agustan. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Kota Solo mendapatkan kuota sekitar 2.200 sambungan gratis dalam pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM) dari pemerintah pusat 2024.

Direktur Utama Perumda Air Minum (PDAM) Kota Solo Agustan mengatakan Pemkot Solo mengusulkan 3.000 sambungan. Kuota yang didapat sementara ini sekitar 2.200 sambungan baru.

Advertisement

“Alhamdulillah Instruksi Presiden tentang percepatan sambungan turun hari ini. Nantinya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah [Bappeda] Kota Solo yang menindaklanjuti,” jelas dia kepada Solopos.com di Balai Kota Solo, Selasa (30/1/2024).

Menurut dia, Bappeda Kota Solo mengirim data calon penerima sambungan air minum atau calon pelanggan baru ke pemerintah pusat lalu diverifikasi oleh Inspektorat Kota Solo. “Memastikan benar atau tidak pelanggan ini mau memasang sambungan baru,” ujar dia.

Advertisement

Menurut dia, Bappeda Kota Solo mengirim data calon penerima sambungan air minum atau calon pelanggan baru ke pemerintah pusat lalu diverifikasi oleh Inspektorat Kota Solo. “Memastikan benar atau tidak pelanggan ini mau memasang sambungan baru,” ujar dia.

Agustan menjelaskan pelelangan pemasangan sambungan baru nantinya dilakukan Pemerintah Provinsi Jateng pada April 2024. Konstruksi rencananya dilakukan Juni 2024.

“Kalau sudah terpasang nanti diserahkan kepada kabupaten/kota,” ujar dia.

Advertisement

“Semua warga bisa mengajukan, yang penting kategori rumah tangga. Kategori perkantoran tidak boleh,” ungkap dia.

Agustan mengatakan syarat utama pemasangan sambungan baru secara gratis yakni tempat yang akan dipasang sambungan SPAM sah secara kepemilikan. Permohonan sambungan baru bisa disampaikan ke PDAM Kota Solo atau pemerintah kelurahan.

“Data yang sudah terkumpul melalui kelurahan. Kami melakukan verifikasi satu per satu,” ungkap dia.

Advertisement

Adapun Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengusulkan dibentuknya Instruksi Presiden (Inpres) terkait air minum, Senin (23/1/2023).

“Disetujui oleh Bapak Presiden untuk dibentuk Inpres (Instruksi Presiden) air minum,” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, dikutip dari laman resmi Presiden Jokowi.

Suharso menjelaskan target pemasangan air minum di perumahan adalah 10 juta sambungan rumah pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024. Namun, baru tersambung sebanyak 3,8 juta rumah pada 2023.

Advertisement

“Nah gap yang hampir 6,2 juta. Kami mau coba atasi pada 2024 tanpa harus membangun air baku karena kebetulan sumber airnya kita sudah punya,” ungkap Suharso.

Suharso mengatakan Indonesia memiliki idle capacity sekitar 38 ribu liter yang dapat disambungkan ke lebih dari 3 juta sambungan rumah di seluruh Indonesia.

Presiden Jokowi menginstruksikan rumah-rumah yang mendapatkan sambungan tersebut diprioritaskan bagi rumah-rumah yang berada di daerah dengan tingkat stunting tinggi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif