SOLOPOS.COM - Ilustrasi Terminal Tirtonadi (JIBI/Solopos/Dok.)

Integrasi Tirtonadi-Balapan bakal mulai direalisasikan Februari 2014.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memastikan lokasi pembangunan jembatan penghubung Terminal Tirtonadi dan Stasiun Balapan, Solo, Jawa Tengah tidak melintasi permukiman penduduk. Rencananya, pembangunan jembatan penghubung yang mendukung integrasi Tirtonadi-Balapan diperkirakan menelan dana hingga Rp14,5 miliar mulai dikerjakan pada Februari 2015 mendatang.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo Yosca Herman Soedrajat ketika dijumpai wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (23/12/2014), mengatakan sesuai hasil rapat koordinasi (rakor) yang dihadiri konsultan perencana dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo, dan perwakilan warga di Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung, Solo, Senin (22/12/2014) siang, pembangunan jembatan penghubung pendukung integrasi Tirtonadi-Balapan itu tidak jadi melintasi permukiman.

Jalan layang pendukung integrasi Tirtonadi-Balapan itu akan dibangun melalui terminal sisi timur menuju Jl. Tirtonadi-Jl. Setia Budi ke selatan-Gang Jalak-Jl. Kutilang-Stasiun Balapan. Herman, sapaan akrabnya, mengakui awalnya jembatan akan melintasi permukiman warga dengan panjang 350 meter. Rencana kemudian diubah yakni jembatan dibangun di atas jalan dengan panjang 450 meter atau lebih panjang 100 meter. Sementara itu lebar jalan empat sampai enam meter. “Dulu kan konsepnya berupa jalan lurus. Nah, nanti ini ada tiga belokan karena harus mengikuti jalan di bawahnya,” ujar dia.

Pertimbangkan Warga
Menurut Herman, perubahan rencana pembangunan jembatan lantaran mempertimbangkan nasib warga yang bakal terkena proyek tersebut. Saat ini, Herman mengatakan detail engineering design (DED) pembangunan jembatan penghubung telah rampung dan tinggal disosialisasikan kepada warga setempat.

Herman menuturkan sosialisasi akan dilaksanakan sekitar Januari. “Februari tinggal pelaksanaan pembangunan. Mudah-mudahan bisa cepat dikerjakan. Semua anggaran dari pemerintah pusat,” kata dia.

Herman menerangkan akan ada pedagang kaki lima (PKL) di kanan-kiri jembatan tersebut. Para PKL ini akan menawarkan suvenir dan dagangan lainnya.

Untuk Pejalan Kaki
Herman menjelaskan jembatan penghubung Terminal Tirtonadi ke Stasiun Balapan hanya diperuntukkan pejalan kaki. Tidak ada kendaraan yang melintas di jalan tersebut.

Dijumpai terpisah, Lurah Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Renggo Sudarnoto, mengatakan sejauh ini belum ada protes atau penolakan dari warga terkait rencana pembangunan jembatan. Menurut dia, rencana pembangunan jembatan melewati jalan umum lebih realistis dibandingkan melewati permukiman.

Renggo menyebutkan empat rumah warga akan terkena proyek pembangunan jembatan pendukung integrasi Tirtonadi-Balapan. Empat rumah tersebut menempati lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). “Warga tinggal menunggu sosialisasi dari Pemkot,” tutur dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya