SOLOPOS.COM - Kawasan Pasar Gede Solo berhias lampion menyambut Grebeg Sudiro dan Tahun Baru Imlek, Selasa (3/1/2023). (Solopos/Putut Hartanto)

Solopos.com, SOLO — Kuliner tradisional, kuliner khas Asia, Eropa, sampai Persis Store bakal meramaikan stan Bazar Potensi UMKM dan Paguyuban PKL Lampion Pasar Gede dalam rangkaian Grebeg Sudiro 2023 di kawasan Pasar Gede Solo mulai Selasa (10/1/2023). Bazar rencananya berlangsung hingga 30 Januari 2023.

Hal itu disampaikan Ketua II Grebeg Sudiro 2023 Yanuar Sri Hartono saat ditemui Solopos.com di Kantor Kelurahan Sudiroprajan, Solo, Senin (9/1/2023) siang. Dia menjelaskan pedagang kuliner street food ala Korea, Vietnam, Singapura, dan Eropa telah mendaftar ikut bazar.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Dimsum, gurita, cumi, banyak, termasuk makanan zadul lenjongan dan es dung-dung,” kata dia. Dia mengatakan sebanyak 300 pedagang bakal menempati lapak Jl RE Martadinata dan Jl Urip Sumoharjo, Solo.

“Kami enggak menyediakan meja kursi. Kami melihat setiap tahun intensitas pengunjung sangat besar. [Lebih baik] Kami enggak pasang meja kursi,” ujarnya.

Dia mengatakan panitia Grebeg Sudiro Solo 2023 telah berkoordinasi dengan wilayah kelurahan sekitar supaya kelompok masyarakat yang ikut bazar di luar Jl Urip Sumoharjo dan Jl RE Martadinata tidak dikenai tarif tinggi atau memberatkan pedagang.

“Kami ingin [tarif lapak] tidak jauh berbeda dari panitia Gebreg Sudiro. Kalaupun menyewakan lapak dengan harga fantastis diperhitungkan yang lainnya seperti fasilitas yang sepadan,” ungkapnya.

Yanuar mengatakan pedagang yang mendaftar telah diminta bertanggung jawab mengenai sampah dengan memasukkan sampah ke trash bag lalu diletakkan di titik-titik yang telah ditentukan untuk diambil petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo.

Sebelumnya, Yanuar menjelaskan target perputaran uang pada bazar Grebeg Sudiro 2023 mencapai Rp900 juta per hari. Nilai itu sesuai hasil survei yang dilakukan pada Grebeg Sudiro sebelum pandemi Covid-19 atau pada 2020.

“Dulu ada 300-an pedagang. Rata-rata omzetnya Rp3 juta per hari,” kata dia kepada Solopos.com, Kamis (5/1/2022). Dia mengatakan survei dilakukan tim mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Perputaran uang tahun ini diharapkan bisa lebih dari sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya