Soloraya
Selasa, 22 Maret 2022 - 16:03 WIB

Intip Cara Bikin Pupuk Organik ala Petani Jono Sragen di Sini...

Tri Rahayu  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para warga menggelar acara kenduri bersama di sumber mata air desa di Dukuh Gondangmayang, Desa Jono, Tanon, Sragen, sebagai peringatan Hari Air Sedunia, Senin (21/3/2022) sore. (Istimewa/Endro Supriyadi)

Solopos.com, SRAGEN — Warga yang tergabung dalam Kelompok Tani Mandiri Terpadu, Dukuh Gondangmayang, Desa Jono, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah meluncurkan Wisata Edukasi Berbasis Pertanian dan Peternakan dalam momentum Hari Air Sedunia, Senin (21/3/2022) sore.

Dalam rangkaian launching wisata edukasi itu, warga melakukan kirab tirta suci dari sumur warga ke lahan pertanian yang berjarak 200 meter. Sebelum mengarak tirta suci, warga melakukan kenduri di lokasi sumber air, tepatnya pinggiran persawahan dukuh setempat.

Advertisement

Baca Juga : 4 Objek Wisata Alam dan Edukasi Ngehits di Sragen

Penasihat Poktan Mandiri Terpadu Gondangmayang, Endro Supriyadi, kepada Solopos.com, Selasa (22/3/2022), menyampaikan arak-arakan warga yang membawa air ke lokasi wisata edukasi tersebut bertujuan mengenalkan kepada anak-anak mengenai pentingnya menjaga mata air sebagai sumber kehidupan.

Dia menerangkan sumber air itu harus dijaga agar mendatangkan berkah bagi petani, yakni memasok kebutuhan air pada lahan pertanian warga supaya lebih subur. “Wisata edukasi itu diinisiasi mengenalkan aktivitas pertanian dan peternakan kepada anak-anak atau generasi muda supaya lebih mencintai pertanian dan peternakan,” jelasnya.

Advertisement

Baca Juga : Deretan Tempat Wisata di Sragen: Ada yang Jarang Diketahui Orang

Pengenalan dikemas dengan aktivitas pembuatan pupuk organik. “Dan mengenalkan kotoran ternak sapi ternyata bisa menjadi sumber energi terbarukan, yakni biogas limbah peternakan untuk memasak dan seterusnya,” imbuh dia.

Prosesi arak-arakan tirta suci itu dimulai dari kenduri bersama di lokasi sumur desa. Setelah kenduri, jelas dia, warga mengambil air sumur dan dimasukkan ke tampungan atau gentong. Kemudian, air itu dibawa ke lahan pertanian dan disiramkam ke lokasi pertanian. Sebagian air dibawa ke kolam ikan dan tampungan air di lokasi perternakan.

Advertisement

“Prosesi itu diikuti sebanyak 30 orang. Mereka berjalan kaki sepanjang 200 meter.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif