SOLOPOS.COM - Museum Radyapustaka Solo (JIBI/Solopos/Sunaryo Haryo Bayu)

Pengelolaan Museum Radya Pustaka akan dialihkan dari Komite ke UPTD.

Solopos.com, SOLO — Proses inventarisasi aset, koleksi, hingga audit keuangan Museum Radya Pustaka Solo terus berjalan mulai Oktober hingga pertengahan Desember mendatang. Saat ini, Komite Museum Radya Pustaka menunggu kepastian masa depan pengelolaan museum tertua di Indonesia itu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ketua Komite Museum Radya Pustaka, Purnomo Subagiyo, menyampaikan pihaknya telah mendapatkan informasi terkait rencana alih pengelolaan museum dari komite kepada Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Museum.

“Harusnya saat ini sudah menghitung hari. Tapi belum ada kepastian tertulis dari Pemerintah Kota,” katanya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (6/12/2016).

Dia mengatakan proses inventarisasi aset, koleksi, hingga audit keuangan sebagai persiapan alih pengelolaan sudah berjalan. “Ada yang ditugasi menginventarisasi dari kantor akuntan publik asal Jogja. Sudah berjalan semua. Tapi belum semuanya selesai,” paparnya.

Purnomo berharap ke depan komite beserta sembilan staf yang selama ini membantu pengelolaan museum termasuk juru pelihara, pemandu tur, tenaga kebersihan, tenaga keamanan, hingga juru parkir tetap dipertahankan.

Disinggung soal harapan ke depan pada alih pengelolaan Museum Radya Pustaka, dia menyebutkan museum tertua di Indonesia tersebut membutuhkan banyak perbaikan. “Museum ini butuh banyak promosi. Penataan koleksinya juga, tidak perlu semuanya perlu dipajang. Selain itu, setiap koleksi juga harusnya diberikan penjelasan, bukan hanya nama dan keterangan pendek saja,” saran dia.

Anggota Pansus Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Solo, Suharsono, mengatakan seluruh museum di Kota Bengawan mulai 2017 bakal dikelola UPTD.

“Pengelolaannya ke depan di bawah UPTD Museum. Terkait secara teknis komite dan stafnya sekarang dilibatkan atau tidak kami belum mengetahuinya,” katanya secara terpuisah.

Suharsono menyarankan Pemkot Solo menempatkan tenaga yang kompeten untuk mengelola Museum Radya Pustaka ke depan. “Orang yang ditunjuk untuk mengepalai UPTD Museum harus PNS yang benar-benar mengerti pengelolaan museum. Tenaga bantunya juga dipilih yang punya pengalaman permuseuman. Radya Pustaka itu bagian aset kebudayaan. Pengelolaannya jangan asal-asalan,” ujar dia.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo, Eny Tyasni Suzana, mengatakan UPTD Museum sudah dibentuk beberapa bulan lalu. “Ini kebijakan Wali Kota. Tinggal kebijakan beliau nanti maunya seperti apa,” jelasnya.

Menurut Eny, pihaknya telah menyiapkan jika sewaktu-waktu ada pergantian pengelolaan di Museum Radya Pustaka. “Persiapan lembaga, perangkat, sampai inventarisasi aset sudah berjalan. SOTK baru per Januari sudah berjalan. Regulasi untuk penyaluran dana hibah sudah tidak memungkinkan. Butuh kebijakan kepala daerah agar museum bisa tetap berjalan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya