SOLOPOS.COM - Tim Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Semarang Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengecek Depo Perawatan Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Jebres, Solo, Kamis (9/3/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Pembangunan depo perawatan kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Jebres Solo paralel dengan pekerjaan Gardu dan Listrik Aliran Atas (LAA) Stasiun Solo Balapan-Solo Jebres. Ada juga pekerjaan penataan track layout Solo Jebres.

Total investasi berbagai kegiatan itu mencapai Rp349.500.000.000, bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Informasi tersebut disampaikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan Pengembangan 3, Albertus Dito.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Akhir 2020 kami mulai pembangunan, selesai Desember 2022. Jalur, bangunan depo, persinyalan, LAA, semua sudah pengujian pertama, sudah safety assesment juga [penilaian sistem keselamatan],” ujar dia di Solo, Kamis (9/3/2023).

Dito mengatakan berbagai hal itu menjadi jaminan bahwa semua prasarana tersebut laik beroperasi. Sebagai informasi, Depo perawatan KRL di Stasiun Jebres Solo terdiri dari sejumlah jalur dengan berbagai fungsi masing-masing.

Seperti jalur enam untuk pencucian, jalur tujuh kapasitas 13 kereta dan jalur delapan kapasitas 14 kereta perawatan. Hal itu sesuai Permenhub No. 18/2019 tentang Standar Tempat dan Peralatan Perawatan Sarana Perkeretaapian.

Di ketentuan itu diatur area depo terdiri atas bangunan sarana sebagai area utama perawatan KRL, bangunan kantor untuk kegiatan administrasi, ruang peralatan dan penyimpanan suku cadang. Ada juga berbagai bangunan lain.

Seperti ruang untuk istirahat, ruang pelayanan kesehatan, area ibadah, dan tempat pengolahan air bersih. Terdapat juga peron, kolong atau perawatan sisi bawah kereta, anjungan atau perawatan sisi atas, dan kawasan workshop.

Di sisi lain, selain pembangunan Depo KRL, BTP Semarang juga melakukan pengadaan peralatan perawatan KRL, antara lain peralatan angkat komponen, pesawat angkut, dan peralatan angkat sarana.

Misalnya lifting jack atau fungsi pengangkatan body kereta, overhead crane 2×7,5 ton dan 1×3 ton. “Kami sangat bersyukur masyarakat bisa merasakan langsung manfaat dari pembangunan konektivitas KA perkotaan ini,” ujar Kepala BTP Kelas I Semarang, Putu Sumarjaya.

Menurut dia, pemerintah ingin masyarakat semakin mudah mengakses angkutan umum massal. Stasiun Brambanan, Srowot, Ceper, Delanggu, Gawok, direvitalisasi, bisa untuk naik turun penumpang. Tambah layanan di Jebres dan Palur semakin banyak yang terlayani konektivitas KRL, ada depo perawatan juga lengkap, andal sarana dan prasarana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya