SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas di jalan raya kawasan wisata WGM Wonogiri, Rabu (1/11/2023). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Nilai investasi skala usaha mikro kecil menengah (UMKM) di kawasan wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri dinilai bakal cepat tumbuh. Revitalisasi objek wisata WGM dan masuknya investor besar di bidang pariwisata disebut bakal berdampak pada pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. 

Kepala Seksi Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Wonogiri, Sriyanto, saat ditemui Solopos.com, Rabu (1/11/2023), mengatakan selama kurun waktu dua tahun terakhir nilai investasi di sekitar kawasan objek wisata Wonogiri meningkat. Investasi di bidang industri produk makanan dan rumah atau warung makan paling mendominasi di kawasan tersebut.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Berdasarkan data DPMPTSP Wonogiri, selama kurun waktu pertengahan 2021 hingga pertengahan 2023, nilai investasi di kawasan wisata WGM skala usaha mikro kecil menengah tercatat sebanyak Rp34,2 miliar. Nilai invesatasi itu terbagi dalam 603 UMKM yang menyerap tenaga kerja sebanyak 1.386 orang.

Jumlah dan nilai investasi itu diprediksi bakal naik dengan adanya revitalisasi WGM Wonogiri yang ditargetkan selesai pada tahun ini. Revitalisasi itu bernilai Rp22 miliar. Proyek revitalisasi tahap pertama itu akan merombak wajah objek wisata WGM menjadi lebih modern dengan diberi sky bridge yang menjorok ke WGM.

Sriyanto meyakini proyek perombakan wajah objek wisata WGM akan meningkatkan pengunjung. Dengan begitu akan berdampak pada usaha lain di kawasan wisata, terutama yang bergerak di bidang rumah makan atau kuliner. 

“Nah peluang ini yang harus ditangkap masyarakat. Apalagi kawasan wisata WGM ini jantung dari wisata unggulan di Wonogiri,” kata Sriyanto.

Di sisi lain, sambung dia, saat ini sudah mulai masuk investor swasta skala besar dari HeHa Group di kawasan tersebut. Perusahaan pengembang destinasi wisata tersebut berencana membangun destinasi wisata modern yang menawarkan keindahan WGM Wonogiri. Masuknya HeHa Group di Wonogiri dinilai bisa menjadi pemicu orang luar kata datang ke Kota Sukses. 

“Dan yang perlu digarisbawahi, HeHa Group ini akan menggandeng pelalau UMKM lokal dalam menjalankan bisnis pariwisata. Misalnya, ada UMKM yang jual souvenir, produk makan lokal, atau lainnya, nanti bisa dijual di wisata yang dikelola HeHa Group. Rohnya nanti empowering small and micro entrepreneur,” ujar dia.

Pemilik usaha wisata kuliner Pantai Gading Purba, Sugiyanto, menyampaikan kawasan wisata WGM memang memiliki potensi besar dikembangkan. Peluang untuk berinvestasi di kawasan ini pun bisa dibilang cukup menjanjikan, terutama di bidang rumah atau warung makan. Sumber daya alam di kawasan WGM memungkinkan sektor ini tumbuh. 

“Menu makanan yang ada di wisata kuliner ini kami ambil dari hasil WGM, misalnya ikan bakar nila, fillet ikan, dan sebagainya. Jadi kalau bahan, di sini enggak susah,” kata dia.

Wisata kuliner yang baru didirikan dua tahun lalu atau saat pandemi Covid-19 itu pun diklaim terus bertumbuh. Pengunjung harian rata-rata bisa mencapai seratusan orang saat hari kerja. Sedangkan pada akhir pekan bisa naik empat kali lipat. 

Dia sepakat revitalisasi objek wisata WGM akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Sebab dengan perbaikan fasilitas, secara otomatis akan meningkatkan jumlah pengunjung di objek wisata kebanggaan Wonogiri itu.

Sugiyanto mengatakan Ihwal masuknya investor besar HeHa Group di kawasan itu. Selama destinasi wisata itu tidak menjual produk yang sama dengan produk yang telah dijual para pelaku UMKM di sekitar WGM, maka kedatangan mereka menjadi berkah. “Pada prinsipnya kami senang dan menyambut baik. Tetapi jangan sampai itu justru mematikan usaha masyarakat sekitar,” ucap dia.

Hal serupa disampaikan pemilik rumah makan Tebing Grenjengan, Budi Hardono. Dia mengungkapkan kawasan wisata objek wisata WGM ini memang sangat potensial dan berpeluang tumbuh menjadi kawasan wisata unggulan di Soloraya ketika proyek revitalisasi itu selesai. Begitu pula dengan rencana pembangunan destinasi wisata dari sektor swasta, HeHa Group.

“Kalau harga yang mereka tawarkan itu lebih rendah atau bersaing dengan kami-kami pelaku UMKM, tentu itu akan menjadi kendala besar bagi kami,” ungkap dia.

Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pembangunan (Bappeda Litbang) Wonogiri, Heru Utomo, menyampaikan destinasi wisata yang akan dibangun HeHa Group di WGM Wonogiri bernama HeHa Malaka. Ada dua lokasi yang berbentuk seperti dua tanjung atau dua pulau yang akan menjadi lokasi pengambangan destinasi wisata itu. Di antara dua lokasi itu terdapat selat waduk yang kelak akan disambungkan dengan jembatan. 

“Jadi nanti konsepnya ada restoran, arena bermain wisata air dan darat, spot foto. Ada perahu-perahunya di situ. Ada juga penginapan,” kata Heru.

Dia menambahkan peran swasta dalam sektor pariwisata di Wonogiri sejalan dengan upaya Pemkab Wonogiri yang tengah mengembangkan city branding sebagai daerah tujuan wisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya