SOLOPOS.COM - Kebun Teh Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Karanganyar proinvestasi, tapi tak membabi buta.

Solopos.com, KARANGANYAR—Kabupaten Karanganyar proinvestasi, tetapi tidak membabi buta. Pernyataan itu disampaikan Pjs Bupati Karanganyar, Prijo Anggoro Budi Rahardjo, saat ditanya tentang proyek pengembangan wisata di lereng Gunung Lawu. Hal ini menyangkut polemik pemanfaatan kompleks kebun teh Kemuning di Ngargoyoso pada Selasa (27/2/2018).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar berencana membuat jembatan kaca atau glass skybridge di salah satu lokasi di kompleks kebun teh Kemuning di Ngargoyoso. Mega proyek itu menggunakan lahan kebun teh seluas 12 hektare dari total luas lahan 70 ha. Selain jembatan kaca, Pemkab berencana membuat sejumlah fasilitas penunjang, seperti take off-landing paralayang, penginapan, emplasemen, dan lain-lain. Ada 13 item yang akan dibangun. Nilai investasi Kemuning jembatan kaca di kebun teh Kemuning ini Rp55 miliar.

Pembangunan tahap I membutuhkan Rp17 miliar untuk skybridge, gate, lokasi parkir, dan jalan masuk. Informasi yang dihimpun Solopos.com, baru take off-landing paralayang yang sudah jadi. Oleh karena itu, sejumlah warga terdampak pembangunan itu protes dan menggelar aksi demonstrasi di halaman kantor Kecamatan Ngargoyoso.

Dudu masalah demone. Karanganganyar itu ibarat gadis cantik. Punya sumber daya alam dan sumber daya manusia. Sejuk, punya nilai plus, masyarakat santun, etika baik. Itu modal. [Persoalan] Kemuning kami selesaikan. Soal perizinan kan. Proinvestasi, tapi tidak membabi buta,” kata Prijo saat berbincang dengan wartawan di salah satu rumah makan di kawasan Kelurahan Cangakan, Karanganyar, Kamis (1/3/2018). (baca juga: INVESTASI KARANGANYAR : Investor Lirik Tanah Kas Desa Gedongan untuk Dibangun Rumah Sakit)

Dia paham betul bahwa Karanganyar memiliki banyak potensi. Dia mencontohkan Kemuning di Ngargoyoso dan Tawangmangu. Prijo membayangkan apabila Karanganyar digarap serius maka menjadi primadona. Di sisi lain, dia menyadari bahwa kerjanya di Kabupaten Karanganyar terbatas waktu hingga 23 Juni 2018.

“Waktu saya hanya empat bulan efektif. Enggak usah muluk-muluk. Kalau lama bisa garap investor, kemiskinan, program yang bersentuhan dengan masyarakat, dan lain-lain,” tutur dia.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah itu menyampaikan prioritas hingga masa tugas berakhir adalah menjaga kondusivitas wilayah. Terutama berkaitan dengan pesta demokrasi, Pilgub dan Pilbup.

“Tokoh agama, FKUB, dan lain-lain. Simpul ini punya pengaruh pengikut massa. Kami imbau mengerti kondisi. Pilkada melewati Lebaran dan puasa. Forkopimda kompak. Baguslah semua. Ini modal. Saya kan enggak lama. Kalau lama ya garap investor, kemiskinan, dan lain-lain itu,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya