Soloraya
Minggu, 15 Januari 2017 - 22:40 WIB

INVESTASI KARANGANYAR : RS Internasional Segera Berdiri di Utara Plasa Palur

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis/dokumen)

Investasi Karanganyar, Bupati menyebut akan ada RS bertaraf internasional dibangun di Palur.

Solopos.com, KARANGANYAR — Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengungkapkan ada investasi pembangunan rumah sakit berkelas internasional di Bumi Intanpari, tepatnya di utara Plasa Palur, Kecamatan Jaten.

Advertisement

Nilai investasi pembangunan RS disebut, menurut Bupati, lebih dari Rp100 miliar. Pernyataan itu disampaikan Yuli, panggilan akrabnya, saat diwawancarai wartawan, pekan lalu. Menurut dia, izin analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) pembangunan RS itu sudah dikeluarkan Pemprov Jateng.

“Di sebelah utara Plasa Palur akan jadi kawasan besar pembangunan. Pabrik mati di situ fungsinya akan berubah, akan ada rumah sakit swasta di situ. Investornya sudah kulanuwun, izin amdal dari Pemprov pun sudah keluar,” tutur dia.

Advertisement

“Di sebelah utara Plasa Palur akan jadi kawasan besar pembangunan. Pabrik mati di situ fungsinya akan berubah, akan ada rumah sakit swasta di situ. Investornya sudah kulanuwun, izin amdal dari Pemprov pun sudah keluar,” tutur dia.

Yuli menjelaskan lahan yang akan dibangun rumah sakit dulunya adalah bangunan pabrik bernama Inti Moto. Perusahaan tersebut sudah tutup dan lahannya sudah dimiliki investor pembangunan rumah sakit.

Lahan dimaksud berada di pinggir jalan protokol sehingga sangat strategis ke depannya. Yuli optimistis investasi yang masuk ke Bumi Intanpari ke depannya semakin masif.

Advertisement

Draf revisi Perda RTRW sudah masuk ke DPRD untuk dibahas lebih lanjut. Setelah perda direvisi, Pemkab akan mempromosikan secara gencar agar semakin banyak investor yang masuk.

“Bila revisi sudah selesai tinggal dipromosikan melalui berbagai cara bahwa lahan kita luas dan potensial untuk investasi,” imbuh dia.

Yuli menilai revisi Perda RTRW sudah saatnya dilakukan untuk mengakomodasi perkembangan kekinian. Jangan sampai rencana investasi terkendala perda yang mestinya sudah direvisi.

Advertisement

Dia mencontohkan wilayah Kecamatan Colomadu yang selama ini peruntukkannya “kaku”. Padahal wilayah itu sangat strategis. Yuli optimistis nilai investasi Karanganyar akan melejit bila payung hukum RTRW sudah direvisi.

“Colomadu itu kan selama ini kaku, tidak banyak bergerak, kecuali untuk perumahan elite. Nantinya wilayah ini bersama Gondangrejo dan Kebakkramat akan dibuka luas untuk investasi industri,” sambung dia.

Terpisah, anggota Komisi B DPRD Karanganyar, Anung Marwoko, saat dihubungi Solopos.com via ponsel mengakui sudah saatnya Perda RTRW disesuaikan dengan perkembangan kekinian. Dia mencontohkan kawasan Colomadu, Gondangrejo, dan Kebakkramat, yang dilalui tol Solo-Kertosono (Soker).

Advertisement

Ruang-ruang investasi di kawasan itu perlu dibuka selebar-lebarnya. Apalagi kawasan itu memang diperuntukkan kawasan industri. Tapi Anung mengingatkan penyesuaian Perda RTRW tidak semata untuk menangkap peluang investasi, melainkan lebih kepada peningkatan taraf hidup masyarakat.

“Saya pikir roh utamanya adalah upaya peningkatan taraf hidup masyarakat, tidak sekadar menangkap investasi,” tutur dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif