Soloraya
Jumat, 24 Februari 2023 - 17:42 WIB

Investasi Kartasura Tertinggi Ketiga di Sukoharjo, Tapi Fasum Tak Terawat

Magdalena Naviriana Putri  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi terminal lama Kartasura, Kamis (23/2/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kartasura merupakan salah satu kecamatan dengan nilai investasi tertinggi ketiga di Kabupaten Sukoharjo setelah Grogol dan Sukoharjo. Sayangnya, tingginya investasi yang masuk ke Kartasura dinilai tidak diimbangi dengan pembangunan fasilitas umum yang memadai. Penataan wilayah di salah satu kecamatan paling strategis di Kabupaten Sukoharjo ini pun terbilang semrawut.

Berdasarkan catatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) Kabupaten Sukoharjo, investasi di Kartasura pada 2022 mencapai Rp1 triliun. “Berdasarkan Nomor Induk Berusaha [NIB] Perusahaan tahun 2022 realisasi investasi di kecamatan Kartasura sebanyak Rp1.001.265.401.697,” kata Koordinator Penanaman Modal DPMPTSP Sukoharjo, Rini Indriati, saat ditemui di kantornya Jumat (24/2/2023).

Advertisement

Jumlah investasi tersebut menduduki peringkat ketiga setelah Kecamatan Grogol sebanyak Rp14.854.368.817.389 dan Kecamatan Sukoharjo sebanyak Rp5.583.801.406.640.

Dia membeberkan jumlah investasi di Kartasura berasal dari RS Universitas Sebelas Maret sebanyak Rp320.905.000.000. Selain itu juga didukung dengan keberadaan sejumlah pabrik salah satunya Prima Putra Sejahtera dengan total investasi Rp55.000.000.000.

Advertisement

Dia membeberkan jumlah investasi di Kartasura berasal dari RS Universitas Sebelas Maret sebanyak Rp320.905.000.000. Selain itu juga didukung dengan keberadaan sejumlah pabrik salah satunya Prima Putra Sejahtera dengan total investasi Rp55.000.000.000.

Sementara investasi dari pabrik lain seperti Daya Muda Agung Rp29.241.000.000, Tyfountex Rp20.000.000.000, Young Tree Industries Rp18.000.000.000, dan juga K33 Distribusi sebanyak Rp10.000.000.000.

Rini mengatakan potensi investasi di Kartasura Sukoharjo cukup besar. Tak hanya pabrik dan rumah sakit, sektor perumahan juga cukup banyak dilirik. “Kartasura sebetulnya potensial jika dilihat dari banyaknya yang meilirik tanah di Kartasura, terutama untuk perluasan pabrik,” katanya.

Advertisement

Sarana prasarana ekonomi di Kecamatan Kartasura diwadahi dalam 17 kelompok pertokoan, 2 pasar dengan bangunan permanen, 1 pasar dengan bangunan semipermanen serta 15 minimarket/swalayan.

Dalam data tersebut, Kartasura juga memiliki fasilitas pendidikan lengkap dari PAUD hingga perguruan tinggi. Tak hanya itu beberapa rumah sakit juga menempati kawasan Kartasura.

Namun tingginya potensi investasi tersebut tak diimbangi dengan penyediaan infrastruktur dan sarana publik yang baik. Fasilitas umum seperti pasar hingga terminal dibiarkan terbengkalai.

Advertisement

Eks Terminal Kartasura Terbengkalai

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, lahan bekas Terminal Kartasura dibiarkan terbengkalai padahal berada di jalur utama arah Solo-Semarang. Beberapa warga mengatakan tidak aktifnya terminal berdampak pada lesunya pasar dan swalayan setempat.

“Dulu waktu Terminal Kartasura lama masih aktif pasarnya lebih ramai dibandingkan sekarang. Sekarang sudah sepi, angkot yang datang membawa penjual juga berkurang,” kata Darmo, 68, warga Kartasura, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (23/2/2023).

Sementara penempatan terminal baru di Wirogunan juga dianggap mempersulit akses karena lokasinya yang jauh dari jalur utama. Sepinya pengunjung di Terminal Kartasura baru juga mengakibatkan banyaknya pertokoan di terminal yang tidak aktif.

Advertisement

Tak hanya itu kondisi Terminal Kartasura baru juga diperparah dengan minimnya penerangan saat malam hari. Bahkan tak sedikit tindak kejahatan yang dilakukan di sekitar lokasi tersebut.

Kini banyak warga mempermasalahkan infrastruktur seperti akses jalan dan juga penerangan di Kartasura yang minim.  Banyaknya jalan berlubang juga sering dikeluhkan warganet melalui sosial media. Tak sedikit jalan rusak tersebut menyebabkan kecelakaan bahkan memakan korban jiwa.

Perihal perbaikan jalan rusak, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo, Bowo Sutopo, sempat mengatakan Kartasura termasuk dalam prioritas bersama Polokarto, Mojolaban dan Bulu.

Sementara Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, meminta masyarakat bersabar mengingat perbaikan jalan bisa dilakukan maksimal jika tidak dalam musim hujan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif