Solopos.com, SUKOHARJO – Investasi di Kabupaten Sukoharjo pada tahun ini menembus angka Rp13,5 triliun.
Kontribusi investasi tertinggi berada di Kecamatan Kartasura, Grogol, Mojolaban, Gatak, dan Baki (Suragolbantaki).
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Kepala Bidang (Kabid) Prasarana dan Pengembangan Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sukoharjo, Agus Purwantoro, saat ditemui
Investasi itu, kata dia, meningkat hampir 100 persen dari nilai investasi pada 2013.
Dia menginformasikan investasi di tahun lalu tercatat Rp7 triliun. Peningkatan nilai investasi yang sangat signifikan, kata Agus, mendongkrak pertumbuhan ekonomi Kota Makmur menjadi 5,01 persen.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi pada 2013 berhenti pada angka 4,49 persen. Menurut Agus pertumbuhan ekonomi kali ini merupakan tren positif dan diharapkan terus meningkat pada tahun mendatang.
“Atas capaian ini Kabupaten Sukoharjo menduduki urutan kedua se-Jawa Tengah setelah Kudus. Investasi paling banyak datang dari sektor industri dan bisnis. Investasi sektor perdagangan, properti, dan perhotelan juga ikut andil,” papar Agus.
Dia melanjutkan, investasi paling tinggi berada di wilayah sisi utara, yakni Suragolbantaki. Kecamatan Grogol, kata Agus, merupakan wilayah paling menonjol yang ikut mendongkrak investasi Sukoharjo. Menurut dia, kini Grogol, khususnya Solo Baru, telah menjadi pusat bisnis.
“Saat ini pun masih banyak calon investor yang melirik Grogol,” imbuh Agus.
Penyumbang investasi tertinggi kedua, lanjut dia, ditanam di wilayah tengah, yakni di Kecamatan Sukoharjo, Bendosari, dan Polokarto.
Wilayah lain yang juga turut mengerek investasi di Sukoharjo yakni Kecamatan Nguter, Bulu, Weru, dan Tawangsari.
Investasi di kecamatan tersebut kebanyakan datang dari sektor industri dan pertanian.
Terpisah, Camat Grogol, Agustinus Setiyono, kepada
Hal tersebut berdampak positif bagi masyarakat. Dampak itu seperti bertambahnya lapangan pekerjaan sekaligus membuka peluang usaha bagi warga sekitar.