Soloraya
Jumat, 5 Oktober 2012 - 17:43 WIB

Investor Asing Berpeluang Kelola Putri Cempo

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - TPA Putri Cempo (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris)

TPA Putri Cempo (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris)

SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengindikasi besarnya peluang investor swasta asing dalam menanamkan modalnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo. Berdasarkan hasil studi kelayakan, pengelolaan Putri Cempo dimungkinkan menggunakan teknologi baru pengolahan sampah.

Advertisement

Teknologi ini diklaim hanya bisa dipenuhi investor asing dari segi teknis maupun permodalan.  Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat (Ekbangkesra) Solo, Eny Tyasni Suzana, mengatakan Putri Cempo akan dilelang terbuka melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Menurut Eny, ada standar baku bagi investor yang ingin mengelola TPA seluas 17 hektare tersebut.

”Pengelolaan Putri Cempo dimungkinkan mengadopsi teknologi baru. Swasta luar negeri sangat berpeluang memenuhi kriteria itu,” ujarnya saat ditemui di Balaikota, Jumat (5/10/2012).

Sebelumnya, nilai investasi pengelolaan sampah Putri Cempo mencapai Rp300 miliar. Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) selaku penyusun kajian uji kelayakan sudah menerbitkan opsi metode pengelolaan yakni sanitary landfill atau anaerobic degradation.

Advertisement

“Kedua opsi ini memiliki implikasi biaya masing-masing. Di sinilah calon investor bersaing menyediakan teknologi, peralatan serta SDM yang sesuai dengan metode yang akan dipilih Walikota,” terangnya.

Etty menuturkan rekomendasi Bappenas itu hingga kini belum dipaparkan ke Walikota. Meski demikian pihaknya optmistis rekomendasi tersebut layak untuk menjadi dasar lelang. Dia juga yakin penawaran kerja sama tersebut banyak diminati investor asing maupun nasional.

”Investor nantinya memiliki hak mengolah sampah hingga 20 tahun.”

Advertisement

Sementara Wakil Walikota, FX Hadi Rudyatmo, memastikan segera membahas rekomendasi yang diberikan Bappenas. Pihaknya berjanji memilih rekomendasi yang paling menguntungkan lingkungan.

“Saat ini belum ada gambaran mau dijadikan seperti apa. Hasil kajian masih di tangan Bappenas. Yang pasti, solusi penanganan sampah akan ramah lingkungan,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif