SOLOPOS.COM - Pekerjaan Pembangunan Jembatan Ganefo yang ditarget selesai akhir 2023 ini menunjukkan progres yang positif, Jumat (8/9/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN—Geliat Tangen menjadi Kawasan Metropolitan Ketiga Sragen setelah Gemolong dan Kota Sragen kian terasa. Masuknya investor dari Hong Kong yang sudah membeli lahan seluas 30-40 hektare di wilayah Tangen akan mengakselerasi pertumbuhan kota baru di Tangen.

Proyeksi itu diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Hargiyanto, saat berkunjung ke RSUD Sukowati Tangen (RSST) Sragen, Jumat (8/9/2023) lalu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pembangunan Jembatan Ganefo yang ditarget selesai 2023 ini juga mempermudah akses lalu lintas karena Tangen berada di persimpangan jalur Exit Tol Sambungmacan ke Grobogan, Blora, dan seterusnya.

“Dengan adanya jalan tol dan exit tol Sambungmacan akan meningkatkan geliat ekonomi Tangen. Beberapa waktu lalu, kami dikunjungi investor dari Hong Kong yang sudah mendapatkan lahan di Desa Dukuh seluas 30-40 hektare untuk pendirian pabrik. Orang Hong Kong ini seperti Ketua Kadinnya di Hong Kong. Jadi mereka akan mengajak investor Hong Kong lainnya untuk datang ke Sragen,” ujarnya.

Hargiyanto melihat potensi Tangen ini menjadi kawasan industri dan akan menggeliat ekonominya setelah ada pabrik-pabrik. Dia mengatakan dengan dukungan RSST dan SPBU itu akan menjadikan Tangen sebagai Kota Metropolitan ketiga Sragen.

“Kebetulan Kepala DPU Jateng itu teman satu diklat. Saya tanyakan Jembatan Ganefo ditarget selesai 2023 ini. Jembatan itu juga berpengaruh menjadikan Tangen jadi kota ketiganya Sragen,” kata dia.

Dia mengatakan Tangen ini akan didukung dengan adanya zona industri di sekitar exit tol Sambungmacan. Dia memperkirakan tahun depan banyak tumbuh zona industri di Sragen.

Dia menyampaikan Pemkab berjualan produk yang bisa mendatangkan investor. “Nanti multiplayer effect di Tangen luar biasa. Dulu waktu membangun RSST ini, harga tanah baru Rp200.000/meter persegi, sekarang meningkat lebih tinggi,” ujar dia.

Kabid Petanahan dan Tata Ruang Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan, dan Tata Ruang (Disperkimtaru) Sragen, Yunika Purwaningrum, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (10/9/2023), mengungkapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk wilayah Tangen memang belum ada Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).

Dia menyampaikan target RDTR itu baru fokus di enam kawasan sesuai dengan amanah Perda RTRW, yakni Kawasan Perkotaan Sragen, Kawasan Perkotaan Gemolong, Kawasan Kota Industri Gondang-Sambungmacan, Kawasan Agropolitan Kecamatan Sambirejo dan sekitarnya; Kawasan Agropolitan Kecamatan Miri dan sekitarnya; dan Kawasan Strategis Pariwisa Nasional Sangiran dan sekitarnya.

“Sementara baru enam kawasan strategis itu yang direncanakan. Kami sudah memikirkan Tangen yang juga strategis untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah Singensumonar [Gesi, Tangen, Sukodono, Mondokan, dan Jenar]. Tangen itu sebenarnya sudah diplot sebagai kawasan peruntukan industri dan pusat pelayanan, seperti RSUD, SPBU, dan lainnya,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya