Soloraya
Jumat, 10 Februari 2012 - 13:50 WIB

INVESTOR TSTJ: Sulit Tangani Sendiri TSTJ, Pemkot Tetap Cari Investor

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - INVESTOR -- Pengunjung Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo sedang menaiki gajah koleksi kebun binatang tersebut beberapa waktu lalu. Pemkot Solo saat ini terus mencari investor untuk mengelola aset objek wisata itu. (JIBI/SOLOPOS/dok)

INVESTOR -- Pengunjung Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo sedang menaiki gajah koleksi kebun binatang tersebut beberapa waktu lalu. Pemkot Solo saat ini terus mencari investor untuk mengelola aset objek wisata itu. (JIBI/SOLOPOS/dok)

SOLO – Pemkot Solo diyakini akan kesulitan untuk mengelola dan mengembangkan sendiri kebun binatang Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ). Karena itu meski telah gagal dua kali, Pemkot tidak putus asa dan akan terus berupaya mencari investor.
Advertisement

Hal tersebut ditegaskan Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto, saat dimintai tanggapannya mengenai saran kalangan anggota DPRD agar TSTJ dikelola sendiri saja oleh Pemkot menyusul gagalnya lelang investasi untuk kali kedua mendapatkan pemenang. Diwawancarai wartawan di Balaikota, Jumat (10/2/2012), Budi mengatakan pengelolaan sendiri TSTJ oleh Pemkot sangat memungkinkan jika sebelumnya sudah dilakukan penilaian terhadap kemampuan Pemkot.

Penilaian kemampuan tersebut, baik dari sisi finansial, sumber daya manusia (SDM) dan sebagainya. “Realistis sajalah dan lihat secara internal. Pemkot tidak punya kemampuan yang memadai dalam pengelolaan satwa. Ambil contoh saja, dokter hewan mungkin Pemkot punya, tapi apa mereka mampu ketika dibutuhkan dalam situasi khusus?” ujar Budi.

Karena itulah, Budi menegaskan Pemkot tidak akan berhenti mencari investor yang bisa diajak kerja sama dalam pengelolaan TSTJ. Caranya, entah dengan sistem lelang atau penunjukan, Budi mengaku belum memastikan. Hal itu masih perlu dikoordinasikan dulu dengan Walikota dan pihak-pihak lain yang terkait.

Advertisement

Selain itu, Budi mengatakan pihaknya perlu melakukan evaluasi terhadap proses lelang yang telah berjalan. “Perlu dilihat apa yang menjadi penyebab kegagalan lelang-lelang sebelumnya. Apa mungkin karena persyaratannya terlalu ketat, harga penawarannya terlalu tinggi, waktunya kurang tepat, atau apa? Semuanya harus dikaji secara menyeluruh,” ujarnya.

Mengenai Perusda, Budi menilai kinerja mereka sudah berada di jalur yang benar sehingga belum perlu diutak-atik. TSTJ untuk sementara ini juga akan dikelola sebagaimana biasa.

Seperti diberitakan, Perusda Taman Jurug akhirnya mengumumkan hasil lelang terakhir calon investor TSTJ. Dalam pengumuman yang ditempel di kantor Perusda, dinyatakan tidak ada yang memenangkan lelang tersebut. Artinya PT Dinamika Karsa Cemerlang (DKC) sebagai calon tunggal gagal mendapatkan proyek investasi tersebut.

Advertisement

Menyusul gagalnya Perusda mendapatkan investor, DPRD menyarankan agar Pemkot mengelola sendiri kebun binatang itu. Dari pihak PT DKC sendiri belum ada yang bersedia memberikan komentar. Mereka berencana membuat pernyataan pers dalam waktu dekat ini.

JIBI/SOLOPOS/Suharsih

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif