SOLOPOS.COM - Anak-anak yang tergabung dalam Forasi Sragen meminta pendapat warga tentang penjualan rokok kepada anak di arena CFD Sragen, Minggu (12/2/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Forum Anak Sukowati (Forasi) Sragen menemukan 1.413 iklan rokok dalam berbagai media, seperti baliho, MMT, spanduk, dan stiker di 251 sekolah setingkat SMP dan SMA/SMK selama 2022. Jumlah iklan rokok tersebut naik bila dibandingkan dengan temuan di 2021, yakni sebanyak 509 iklan rokok.

Ketua Forasi Sragen, Lintang Angrenggani, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (12/2/2023), mengatakan temuan seribuan iklan rokok itu dilakukan berdasarkan survei Forasi selama 2022.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dia mengatakan iklan rokok itu dipasang di lingkungan dekat sekolah yang notabene merupakan kawasan tanpa rokok yang diatur dalam Perda No. 1/2011. Iklan rokok yang dimaksud, jelas Lintang, berupa baliho, MMT, spanduk, dan stiker.

“Survei yang kami lakukan sekitar sebulan. Iklan rokok itu berada di SMP dan SMA sederajat. Atau di semua sekolah kecuali TK dan SD. Hasil temuan itu akan kami tindaklanjuti dengan audiensi ke Bupati, organisasi perangkat daerah (OPD), dan DPRD. Terutama ke DPMPTSP [Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu] Sragen sebagai OPD yang mengurusi perizinan iklan,” jelas Lintang.

Jumlah iklan rokok itu, sebut Lintang, meningkat bila dibandingkan dengan temuan iklan rokok di 2021 sebanyak 509 iklan rokok. Lintang ingin fokus bisa audiensi dengan DPMPTSP dulu.

“Kami sudah dua kali ke DPMPTSP terkait hasil monitoring Forasi. Pertemuan kedua, kami menagih janji untuk tindak lanjut pertemuan pertama dan sekaligus melaporkan hasil wawancara mengenai rokok pada anak,” katanya.

Atas dasar itulah Lintang bersama teman-temannya melakukan aksi antirokok di kawasan tanpa rokok dan mencegah penjualan rokok batangan di jalanan. Lintang dan teman-temannya di Forasi juga mengedukasi anak-anak di car free day (CFD) Sragen yang usianya di bawah 17 tahun tentang bahaya konsumsi rokok.

Selain itu, Lintang dan teman-temannya meminta pendapat warga di CFD tentang bagaimana penjualan rokok kepada anak? Warga yang dimintai pendapat itu kemudian mengambil kertas yang berisi tulisan setuju atau tidak setuju dan dimasukkan ke dalam kotak kardus yang disiapkan.

Selama berkeliling di CFD, mereka berhasil meminta pendapat 108 orang dan semua menyatakan tidak setuju.

“Hasil polling atau meminta pendapat warga itu disampaikan ke Yayasan Kakak Solo. Kami juga mengadakan deklarasi Keren Tanpa Rokok di kawasan CFD Sragen. Deklarasi ini menunjukkan dukungan masyarakat Sragen untuk kampanye antirokok, khususnya bagai anak-anak yang rentan merokok di usia 14-17 tahun,” katanya.

Koordinator Program Yayasan Kakak Solo, Nur Hidayah, mengatakan CFD ini tempat untuk berolah raga dan seharusnya bebas dari asap rokok. Yayasan Kakak Solo menggandeng forum anak untuk perlindungan anak dari rokok dengan tema Cegah Perokok Pemula yang dilakukan di empat kabupaten/kota di Soloraya, yakni di Karanganyar dan Sukoharjo pada CFD pekan lalu dan pada Minggu ini di CFD Sragen dan Solo.

“Di Sragen, kami menggandeng Forasi dan DP2KBP3A Sragen. Anak ini sebagai pelopor dan pelapor dan Sragen sebagai kabupaten layak anak harus berupaya melindungi anak dari rokok. Sekarang masih banyak iklan rokok yang bertebaran, terutama di sekitar lingkungan sekolah. Ini menjadi keprihatinan,” katanya.

Dia menjelaskan temuan Forasi tentang 1.413 iklan rokok di 251 sekolah itu merupakan realitas rokok di Sragen. Dia melihat Forasi Sragen sudah beraudiensi dengan pemangku kebijakan agar ada edaran pembatasan rokok yang sekarang masih berproses.

Dia menerangkan Yayasan Kakak bersama Forasi Sragen masih terus kampanye perlindungan anak terhadap bahaya rokok.

“Presiden Joko Widodo sudah mengeluarkan Keppres No. 25/2022 terkait dengan wacana pelarangan penjualan rokok batangan mulai 2023. Kami mendukung larangan tersebut,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya