SOLOPOS.COM - Beberapa produk susu dipamerkan dalam Festival Olahan Makanan dan Minuman Berbahan Susu Sapi di aula Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, Rabu (25/1/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) Solo mengampanyekan gerakan minum susu sapi segar bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Tamansari, Kabupaten Boyolali dan seratusan peserta lainnya di aula kecamatan setempat, Rabu (25/1/2023).

Koordinator acara, Niken Prihartari, mengungkapkan gerakan minum susu bersama di Kecamatan Tamansari tersebut sebagai upaya menggugah minat untuk minum susu segar. “Jadi selama saya berkegiatan di desa itu, teman-teman yang sapinya banyak dan sehari-hari berkecimpung di persusuan justru jarang minum susu,” ungkapnya saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Niken mengungkapkan kebanyakan peternak sapi perah justru jarang minum susu sapi karena merasa lebih baik susu sapinya dijual. Melalui kegiatan kampanye tersebut, Niken mengatakan ingin memberikan pemahaman bahwa minum susu sapi ternyata enak dan menyehatkan.

Ia juga mengungkapkan mengonsumsi susu sapi segar belum menjadi sebuah kebiasaan yang mendominasi di Boyolali. Padahal, lanjut dia, minum susu sapi segar bukan hanya memberikan efek nikmat tapi juga sebagai cara memperkuat ketahanan tubuh.

“Sebab di dalam susu sapi segar terdapat banyak manfaat apabila dikonsumsi secara tepat. Konsumen cenderung mengonsumsi susu segar dengan tambahan bahan lain seperti gula, sirop, bubuk cokelat, dan lain-lain,” katanya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan ada sekitar 30 liter susu segar yang diminum bersama-sama oleh seratusan orang dari jajaran Forkopimcam Tamansari, penggerak PKK, siswa sekolah, dan peternak sapi di daerah Tamansari pada cara tersebut.

“Target acara ini yang pertama mengampanyekan gerakan minum susu sapi sebagai bagian dari upaya membentuk generasi sehat. Kemudian, mempromosikan susu sapi sebagai komponen konsumsi yang memiliki kekuatan nutrisi luar biasa,” ujar dia.

Lomba Membuat Menu Olahan Susu

Tak hanya gerakan minum susu bersama, LPTP Solo juga menggelar bazar dan lomba olahan makanan susu sapi di Tamansari, Boyolali. Bazar diikuti tim penggerak PKK dari 10 desa di Tamansari ditambah dari tim kelompok wanita tani (KWT) Mundu, Tulung, Klaten. Untuk lomba hanya diikuti 10 desa di Tamansari.

Juara I lomba diraih PKK Karangkendal dan berhak mendapatkan Rp1 juta dan trofi. Kemudian, Juara II dari Desa Karanganyar dengan hadiah Rp750.000 dan trofi. Juara III dari Desa Keposong dan berhak memperoleh uang Rp500.000 beserta trofi. Juara favorit yang berhak mendapatkan bingkisan menarik diraih Desa Jemowo.

Sementara itu, Camat Tamansari, Suyatna, menyambut baik adanya kegiatan yang digelar LPTP Solo. Ia berharap kegiatan lomba olahan makanan dan minuman dari susu segar tak berhenti sebatas kompetisi. Namun, dapat berkembang menjadi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Kami sering ketika ada event pasti melibatkan UMKM. Jadi kami ikut intervensi untuk memajukan UMKM di Kecamatan Tamansari,” ujarnya saat menyampaikan sambutan pada acara itu. Yanta mengatakan sangat mendukung program yang dapat mengintervensi dalam pengentasan kemiskinan terutama dari hasil produksi susu.

Ia menyebutkan 70 persen warga Tamansari, Boyolali, memiliki sapi, sehingga susu menjadi pedang perekonomian di kecamatan tersebut. “Harapan kami dengan adanya kegiatan ini yang pertama ada perubahan gizi yang lebih baik. Kedua adalah meningkatkan kesejahteraan. Dengan adanya produk olahan susu yang bervariasi, jadi susu tidak hanya itu-itu saja. Susu ternyata bisa meningkatkan kesejahteraan dengan adanya UMKM,” kata dia.

Salah satu peternak sapi perah asal Cepogo, Tukimin, mengaku memang jarang minum susu segar karena dia tak terlalu menyukainya. Ia mengaku lebih suka menjual susu yang diperah dari sapinya karena alasan ekonomi. Tukimin menjelaskan harga per liter susu sapi segar Rp7.400.

Sapi-sapinya dalam sehari bisa memproduksi 130-140 liter susu. “Itu diambil ke rumah, terima jadi sudah lumayan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya