Soloraya
Selasa, 12 Juli 2022 - 22:37 WIB

Isi MPLS di SMKN 1 Karanganyar, Bupati Yuli Tekankan Ini Ke Siswa Baru

Akhmad Ludiyanto  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar Juliyatmono (memegang mik) memberikan motivasi kepada siswa baru SMKN 1 Karanganyar dalam masa MPLS, Selasa (12/7/2022). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Bahaya narkoba, bullying (perundungan), dan radikalisme menjadi materi yang ditekankan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, kepada siswa baru dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMKN 1 Karanganyar, Selasa (12/7/2022).

Bupati menilai MPLS merupakan momentum penting untuk memahamkan siswa baru tentang bahaya-bahaya di sekitar mereka. Salah satunya adalah bahaya penyalahgunaan narkoba.

Advertisement

Saat ini peredaran gelap narkoba sudah sedemikian luas sehingga keberadaannya benar-benar harus diwaspadai agar tidak semakin meluas. Anak usia SMP maupun SMA merupakan masa pencarian jati diri sehingga rentan terhadap penyalahgunaan narkoba.

“Yang harus ditekankan oleh pihak sekolah kepada siswa baru adalah mengajak mereka agar jangan pernah mencoba narkoba. Sebab secara alamiah sebenarnya mereka akan mencoba hal-hal baru. Makanya kalau mencoba narkoba dan kena, masa depan mereka bisa berantakan,” ujar Bupati yang juga Ketua Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Karanganyar.

Advertisement

“Yang harus ditekankan oleh pihak sekolah kepada siswa baru adalah mengajak mereka agar jangan pernah mencoba narkoba. Sebab secara alamiah sebenarnya mereka akan mencoba hal-hal baru. Makanya kalau mencoba narkoba dan kena, masa depan mereka bisa berantakan,” ujar Bupati yang juga Ketua Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Karanganyar.

Selain itu, perundungan juga menjadi topik penting dalam MPLS yang harus diberikan pihak sekolah. Perundungan baik yang dilakukan oleh guru kepada siswa maupun antarsiswa akan memengaruhi masa depan korban.

Baca Juga: Sekolah di Wonogiri Sudah Terapkan Jam Pelajaran Normal

Advertisement

Sementara itu, radikalisme juga harus diantisipasi sejak dini. Sekolah harus peka terhadap benih-benih supaya tidak terus berkembang dan membahayakan.

“Ada orang-orang di luar sana yang tidak toleran dan memusuhi orang lain yang tidak sealiran. Yang seperti ini harus diwaspadai,” kata Juliyatmono.

Sementara itu, Wakil Kepala SMKN 1 Bidang Kesiswaan, Darmadi, mengatakan dalam MPLS pihaknya menghadirkan narasumber dari luar sekolah yang memberikan paparan mengenai bahaya-bahaya terhadap anak-anak usia sekolah.

Advertisement

“Dari Kodim kami hadirkan untuk memberikan materi tentang radikalisme, dari kepolisian juga kami hadirkan. Mereka memaparkan materi tentang keselamatan lalu lintas juga,” ujarnya.

Baca Juga: Tahun Ajaran Baru, Simak 5 Cara Membuat Anak Nyaman Masuk Sekolah

Sedangkan di luar masa MPLS, pihak sekolah memberikan bimbingan secara konsisten melalui wali kelas dan memantau indikasi yang mengarah terhadap bahaya-bahaya tersebut.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif