Solopos.com, BOYOLALI — Isolasi terpusat (Isoter) pasien Covid-19 orang tanpa gejala (OTG) di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah belum difungsikan.
Koordinator Medis RSDC Donohudan Boyolali, Rivan Danuaji, menyampaikan pembukaan kembali isoter pasien Covid-19 tanpa gejala di Asrama Haji Donohudan Boyolali menunggu perintah dari Provinsi Jawa Tengah. Dalam hal ini, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Baca Juga : 4 Warga Manisrenggo Pulang dari Donohudan, 2 Lanjut Isolasi Mandiri
“Misal kami diperintahkan untuk buka ya kami jalankan. Isoter ada sekitar 400 sampai 500 bed. Itu di gedung Madinah. Sesuai Surat Keputusan [SK] Gubernur, kami [isoter dan RSDC Donohudan] di bawah satu manajemen,” ungkapnya saat ditemui wartawan di halaman RSDC Donohudan Kamis (17/2/2022).
Hal senada diungkapkan direktur RSDC Donohudan, Wahyu Setianingsih. Ia mengatakan penggabungan manajemen tempat isoter dengan RSDC Donohudan beberapa waktu lalu karena jumlah kasus Covid-19 turun.
Baca Juga : Alhamdulilah, 3 Pasien Covid-19 Prambanan Sembuh seusai Isolasi di AHD
“Kemarin, karena jumlah kasus turun. Kemudian, kami dijadikan satu antara RSDC dengan isoter. Lebih efektif dan efisien kalau dijadikan satu di sini. Jumlah tenaga juga minimalis, 24 orang saja. Ada 16 perawat, empat dokter, sisanya bagian radiologi, dan laboratorium,” ungkapnya.
Wahyu membenarkan bahwa isoter di Asrama Haji Donohudan Boyolali belum dibuka karena isoter di area kabupaten/kota masih longgar. “Isoter diisi dari level bawah dulu. Dari desa, kecamatan, kemudian kabupaten atau kota. Kalau sudah betul-betul penuh, kami buka,” tutur dia.
Baca Juga : Pulang Kampung, TKI Klaten Utara Diisolasi di Asrama Haji Donohudan
Ia meminta masyarakat tidak panik menghadapi virus Covid-19 varian Omicron karena gejala yang ditimbulkan tidak seberat virus Covid-19 varian Delta. “Cukup isoman di rumah manakala syarat isolasi mandiri bisa terpenuhi. Justru, Omicron mudah-mudahan transisi dari pandemi menjadi endemi karena gejalanya ringan. Mungkin juga terjadi karena tingkat kekebalan kita dan vaksinasi Covid-19 kita sudah cukup baik,” jelasnya.