SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

KLATEN — Arjo Taruno, 83, warga RT 009/ RW 005, Dukuh Gebang, Desa Barepan, Kecamatan Cawas, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumahnya, Rabu (30/1/2013) pagi. Warga sekitar korban geger karena Arjo dikenal sebagai orang yang baik.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Tetangga Arjo, Pertiyem, 45, ketika ditemui Solopos.com, Rabu siang, menyebutkan jasad korban kali pertama diketahui oleh anaknya, Giman, 50, sekitar pukul 06.30 WIB. Saat itu, Giman hendak mengambil piring untuk mengambil makanan bagi ibunya, Sami, 80, yang telah sakit beberapa waktu terakhir. Namun, ia terkejut melihat jasad sang ayah yang tergantung pada kain stagen di kayu usuk rumah bagian belakang.

“Mendengar Giman berteriak-teriak minta tolong, saya pun segera berlari ke sana. Saya kira Bu Sami yang meninggal. Ternyata, malah Pak Arjo yang gantung diri. Saya melihat jasadnya seperti orang yang sedang tidur,” kata dia.

Kapolsek Cawas, AKP Frans Minarso kepada Solopos.com di Cawas, Rabu, mengatakan ia dan beberapa personel polisi segera menuju lokasi setelah mendapat laporan dari warga. Sekitar pukul 08.30 WIB, personel polisi berhasil menurunkan jenazah korban. Dokter Puskesmas I Cawas, Hapsari Dyah Purwandari, kemudian melakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan menyatakan tak didapati tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Kejadian tersebut murni bunuh diri. Tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Keluarga menerima musibah tersebut sebagai bunuh diri sehingga kami segera mempersilakan keluarga untuk mengurus korban,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya