Soloraya
Kamis, 1 September 2022 - 15:50 WIB

Isu Harga BBM Naik, 13.000 Liter Pertalite di SPBU Boyolali Ludes Rabu Sore

Nimatul Faizah  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kridanggo, Boyolali, Kamis (1/9/2022). Warga merasa jika nanti harga Pertalite naik, dapat berimbas kepada harga kebutuhan pokok lain. (Solopos/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI – Stok bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite sebanyak 13.000 liter di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kridanggo, Boyolali, habis terjual pada Rabu (31/8/2022) sore.

Hal tersebut dipicu isu kenaikan harga BBM yang kemudian menyebabkan masyarakat yang membeli Pertalite lebih banyak dibandingkan hari biasanya.

Advertisement

Pengawas di SPBU Kridanggo, Dwi Harta, mengatakan bahkan sempat terjadi lonjakan pembelian pada sore dan malam hari.

“Karena jatah penjualan Pertalite itu ada kuotanya, jadi harus disalurkan dalam setahun. Kami bagi, dan hasilnya per hari kami membatasi menyalurkan 13.000 liter Pertalite,” kata Dwi Harta.

Advertisement

“Karena jatah penjualan Pertalite itu ada kuotanya, jadi harus disalurkan dalam setahun. Kami bagi, dan hasilnya per hari kami membatasi menyalurkan 13.000 liter Pertalite,” kata Dwi Harta.

“Untuk kemarin Pertalite habis sekitar pukul enam sore [pukul 18.00 WIB],” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Kamis (1/8/2022).

Baca juga: Warga Sragen Beri Respons Beragam Soal Isu Kenaikan Harga BBM

Advertisement

Ia bercerita beberapa konsumen mengatakan Pertalite di tempat lain telah habis sebelumnya, makanya mereka beralih ke SPBU Kridanggo.

Sementara, untuk mengantisipasi adanya penimpunan Pertalite, Dwi mengatakan pihaknya membuat pembatasan pembelian Pertalite yaitu maksimal  Rp150.000 per orang per hari.

“Untuk antisipasi biar tidak terjadi penimbunan, dari teman-teman operator dan saya sendiri hafal, semisal bapak ini sudah mengisi, hafal kendaraannya juga. Kami berusaha untuk niteni,” jelas Dwi.

Advertisement

“Kalau mau beli yang tidak disubsidi seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan sebagainya sih tidak kami batasi,” terang dia.

Baca juga: Apakah Boleh Menjual Bensin Eceran? Cek Aturannya

Warga Kecamatan Boyolali, Emma, 46, mengaku sempat mengisi di SPBU Kridanggo pada Rabu sore. Ia mengisi penuh tangki BBM-nya karena mendapat kabar soal kenaikan harga Pertalite mulai 1 September.

Advertisement

“Saya merasa kena prank, walaupun kena prank, tapi alhamdulillah perasaannya lega sekali karena harga Pertalite tidak jadi naik. Soalnya kita kan masih dalam masa bangkit dari pandemi, keadaan ekonomi masyarakat masih belum stabil,” jelas dia.

Emma berharap pemerintah tidak menaikkan harga BBM jenis Pertalite karena keadaan ekonomi masyarakat yang masih mencoba bangkit dari pandemi.

Ia juga berharap pemerintah dapat mencari solusi selain harus menaikkan harga Pertalite.

Baca juga: Harga BBM Nonsubsidi Pertamina Naik Lagi, Cek Daftarnya!

“Mungkin solusinya dengan pembatasan penggunaan Pertalite hanya untuk kendaraan-kendaraan tertentu. Barangkali hal seperti itu harga Pertalite tidak jadi naik,” harap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif