Solopos.com, SRAGEN — Isu adanya klitih di Sragen muncul di media sosial. Ada unggahan isu klitih di akun Instagram @sedulur_bengkel pada Sabtu (28/10/2023).
Dalam unggahan itu menyebut Sragen Zona Merah. Hingga Senin (30/10/2023) pukul 14.44 WIB, unggahan itu dikomentari 939 komentar netizen, mendapat 18.135 like, dan ditonton 340.000 kali.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Dalam video 10 detik itu tertera tulisan “Sragen Zona Merah, 1 malam 2 kejadian, pileh mandek ngliteh opo digoleki sak Kabupaten? Jek ngeyel awas wae.”
Video viral itu menjadi perhatian Polres Sragen. Kapolres Sragen, AKBP Jamal Alam, melalui Kasatreskrim, AKP Wikan Sri Kadiyono, saat ditemui wartawan, Senin siang, mengungkapkan sampai detik ini belum ada aduan klitih di Sragen. Baik aduan oleh korban maupun masyarakat. Dia berharap masyarakat di Sragen jangan terlalu mudah percaya berita yang belum jelas atau hoaks supaya tidak mengganggu ketentraman Sragen.
“Sampai saat ini Sragen dan sekitarnya masih asri, keren, tetap kondusif. Kalau ada informasi klitih akan langsung kami tindak lanjuti. Kalau ada masyarakat yang terindikasi dengan sengaja memberikan informasi hoaks nanti bisa dijerat dengan UU ITE. Bagi netizen, sebelum share berita supaya dicek keakuratannya agar berita yang tidak benar tidak diserbaluaskan dan jangan sampai berhadapan dengan hukum,” ujarnya.
Wikan menyampaikan polisi akan melakukan patroli siber untuk mencari informasi dan mengawasi situasi di Sragen di media sosial. Selain itu, Wikan juga melakukan patroli langsung ke lapangan bersama jajaran Satuan Samapta Polres Sragen.
“Apabila ada korban tindak pidana pasti kami tindak lanjut. Misalnya korban atau warga yang mengetahui tindak pidana segera melapor ke kami. Polres Sragen akan tindak lanjuti,” imbaunya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
