Soloraya
Jumat, 22 Mei 2020 - 12:00 WIB

Izinkan Salat Id saat Covid-19, Bupati Karanganyar Anggap Bagian dari New Normal

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono, saat memberikan pernyataan tentang melarang masyarakat Karanganyar berhalalbihalal, Senin (18/5/2020). (Solopos/Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Bupati Karanganyar Juliyatmono mengizinkan penyelenggaran salat Id pada Idulftri 1441 H/2020 di musala, masjid, maupun tanah lapang. Keputusan tersebut ia ambil lantaran untuk menyiapkan masyarakat dalam menghadapi new normal atau kehidupan yang baru di tengah pandemi Covid-19.

Yuli, sapaan akrabnya mengatakan new normal bukan hanya diwacanakaan saja tetapi juga harus diperkenalkan dan dilaksanakan di tengah masyarakat, salah satunya dengan pelaksanaan salat Id di Karanganyar. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih bisa beradaptasi dengan new normal.

Advertisement

Seniman Solo Kolaborasi Bikin Lagu Ndanku Kempot, Lagunya Bikin Mewek

"Saya kebetulan ketua gugus tugas. Saya koordinasikan saya rapatkan [soal pelaksanaan salat Id]. Semua akan dipantau dan menjadi bagian dari new normal. Bagaimana bersahabat dengan Covid-19. Artinya, budaya disiplin masyarakt terhadap protokol kesehatan itu tidak diwacanakan tak boleh diceritakan tetapi harus dipraktikkan betul-betul," kata Yuli dalam video acara Apa Kabar Indonesia Malam TV One yang diunggah di akun Instagram @juliyatmono.1, Jumat (22/5/2020).

Advertisement

"Saya kebetulan ketua gugus tugas. Saya koordinasikan saya rapatkan [soal pelaksanaan salat Id]. Semua akan dipantau dan menjadi bagian dari new normal. Bagaimana bersahabat dengan Covid-19. Artinya, budaya disiplin masyarakt terhadap protokol kesehatan itu tidak diwacanakan tak boleh diceritakan tetapi harus dipraktikkan betul-betul," kata Yuli dalam video acara Apa Kabar Indonesia Malam TV One yang diunggah di akun Instagram @juliyatmono.1, Jumat (22/5/2020).

Ia mengatakan dalam pelaksanaan salat Id, warga Karanganyar harus betul-betul menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Kisah Dokter Pasien Covid-19 Wonogiri, Nangis Karena Tak Bisa Salaman dengan Orang Tua

Advertisement

Sudah Tidak Ada Covid-19

Salah satu alasan diselenggarakannya salat Id di Karanganyar karena sudah tidak ada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit di daerah tersebut. Selain itu, Yuli beranggapan terjadi penurunan tren persebaran Covid-19 di wilayahnya.

Dari penuturannya disebutkan tinggal dua warga Karanganyar yang positif Covid-19 di Karanganyar dan dirawat di rumah sakit di Solo.

Miliki Alat TCM, RSUD dr Soedono Madiun Kini Bisa Lakukan Uji Swab Covid-19

Advertisement

"Di Karanganyar pasien positif Covid-19 ada 25. Terus kita lakukan upaya-upaya baik sekarang tinggal dua, lainnya sembuh. Dua yang positif pun ini tidak berada di wilayah Karanganyar, dirawat di rumah sakit Solo. Karanganyar ini sudah tidak ada Covid sebenarnya," jelasnya.

Meski mengizinkan penyelenggaraan salat Id di tanah lapang, musala maupun masjid, ia melarang warga Karanganyar melakukan anjangsana atau saling mengunjungi saat Hari Raya Idulfitri. Yuli menegaskan halalbihalal bisa dilakukan lewat handphone.

Pasien Covid-19 di RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten Dipantau Lewat CCTV

Advertisement

"Hindari berkerumun halalbihalal setelah salat Id. Biasanya kan setelah salat Id itu berkumpul di satu lokasi lalu bersalam-salaman, berkunjung ke rumah orang lain. Itu yang saya minta dihindari. Tidak perlu silaturahmi ke tempat lain, bisa lewat handphone," tutur dia.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Juliyatmono (@juliyatmono.1) on

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif