SOLOPOS.COM - Joki memacu kuda saat melintas di track lapangan Desa Sukabumi, Cepogo, Boyolali, pada final Lomba Pacuan Kuda Boyolali Cup 2023, Minggu (19/2/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Lapangan Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo, akan ditetapkan menjadi arena pacuan kuda di Kabupaten Boyolali. Untuk mendukung hal tersebut, lapangan desa itu akan diperluas.

Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Cepogo, Muhammad Isak, mengungkapkan penetapan arena pacuan kuda itu berawal dari aspirasi warga Sukabumi yang meminta Bupati Boyolali, M Said Hidayat, untuk menjadikan lapangan desa setempat menjadi arena permanen pacuan kuda.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Jadi itu dalam rangka meningkatkan atlet-atlet pacuan kuda di Boyolali. Selain itu, dengan adanya pacuan kuda di sini nanti dampaknya ekonomi masyarakat sekitar bisa bertambah karena pendapatan mereka bertambah lewat berjualan,” ungkapnya saat berbincang dengan Solopos.com di Lapangan Desa Sukabumi, Minggu (19/2/2023).

Aspirasi tersebut, cerita Isak, disetujui Bupati Boyolali, M Said Hidayat, sehingga lapangan Desa Sukabumi, Cepogo, ditetapkan menjadi lapangan permainan pacuan kuda. Ia mengungkapkan dengan penetapan tersebut akan ada perluasan lahan dan perbaikan sarana infrastruktur.

“Kalau sekarang kan ukurannya satu kali lapangan sepak bola, mungkin nanti akan diperluas di sisi utara dan barat, bisa jadi dua kali lapangan sepak bola mungkin,” kata dia.

Lebih lanjut, Isak mengungkapkan lomba pacuan kuda juga pernah digelar sekitar tahun 1990-an di Lapangan Desa Sukabumi, akan tetapi kemudian vakum sangat lama.

Sementara itu, Ketua Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Boyolali, Sunandar Prihanto, menjelaskan sudah berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk Pemkab Boyolali terkait upaya menjadikan lomba pacuan kuda di Sukabumi, Cepogo, jadi agenda rutin.

Diperlukan track atau lintasan kuda yang lebih luas untuk mendukung hal tersebut. Sehingga, lanjut Nandar, perlu dilakukan penataan lahan agar dapat lapangan menjadi lebih panjang.

Ia mencontohkan ada track luar yang bisa untuk pacuan kuda sedangkan bagian tengahnya bisa menjadi sport center untuk bermain bola, memanah, dan sebagainya. “Yang lapangan sini belum bisa untuk kategori kuda nasional yang tingginya lebih dari 170 sentimeter karena panjang tracknya masih 300 meter, belum 1.000 meter,” kata dia.

Lebih lanjut, Nandar mengharapkan lomba pacuan kuda di Sukabumi dapat menjadi agenda rutin untuk membuka bulan Ruwah sebagai waktu tradisi Sadranan. Warga Dukuh Cepogo, Desa Sukabumi, Munasir, 54, mengaku antusias dengan adanya lomba pacuan kuda di desanya.

Ia berharap kegiatan tersebut menjadi kegiatan tahunan sehingga dapat menjadi hiburan baru bagi warga Desa Sukabumi. Selain itu, dengan adanya lomba pacuan kuda tersebut, kata dia, banyak warga yang akhirnya bisa berjualan dan mengelola parkir.

“Jadi biar Sukabumi di Cepogo ini bisa semakin dikenal khalayak luas. Dulu itu di sini pernah diadakan juga lomba pacuan kuda, sudah lama. Selain itu, dulu juga di lapangan yang sekarang jadi Pasar Cepogo,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya