SOLOPOS.COM - ilustrasi bangunan bersejarah (JIBI./dok)

Solopos.com, SOLO — Kampung Wisata Baluwarti di Solo, Jawa Tengah, menjadi salah satu spot yang bisa kamu kunjungi saat berwisata di Kota Bengawan.

Apalagi kawasan Baluwarti bakal dipercantik Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dengan menggunakan dana hibah dari Uni Emirat Arab (UEA). Gibran menyadari pentingnya wilayah Baluwarti bagi pengembangan wisata Solo.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Yang jelas Baluwarti nanti akan dipercantik. [DED atau master plan] Serahkan kepada saya,” ucap dia, seperti diulas Solopos.com sebelumnya.

Mengutip informasi di Wisatabaluwarti.com, Kampung Wisata Baluwarti didirikan pada 2015. Pada awalnya, wisata yang pertama kali dibuat, yaitu dengan menyelenggarakan cooking class dengan jenis masakan khas yaitu Nasi Liwet. Dengan terselenggaranya program tersebut ternyata mampu menarik animo wisatawan khususnya wisatawan mancanegara dari negara Belanda.

Untuk saat ini jika kamu ingin mengunjungi wisata yang terletak di area Keraton Solo tersebut, terdapat beragam aktivitas seru yang bisa dilakukan. Beberapa di antaranya, cooking class masakan jawa, bisa belajar tari gamelan, merangkai kembar mayang, membuat topeng, mewiru kain, karawitas & menembang, wayang beber, membatik, menari Jawa, menggunakan busana Jawa, mengetahui produksi keris, dan mengetahui produksi jamu.

Mengutip informasi di situs resmi Pemkot Solo, Kampung Baluwarti merupakan benteng pertahanan Keraton Solo. Hal ini sesuai dengan arti Baluwarti yang diambil dari bahasa Portugis, yakni baluarte, artinya benteng. Wilayah Baluwarti berada di lingkaran kedua setelah tembok Kedhaton, terletak di antara dua buah tembok besar berukuran tebal dua meter dan tinggi enam meter.

Wilayah Baluwarti dihuni oleh para pangeran, bangsawan, kerabat, abdi dalem, juga orang-orang dengan profesi pedagang. Baluwarti mempunyai dua buah pintu, yaitu Kori Brajanala (Gapit) utara dan Kori Brajanala (Gapit) selatan.

Pada awal 1900 Susuhunan Paku Buwono X memperluas wilayah Baluwarti dan menambahnya dengan dua buah pintu butulan yang terletak di sebelah tenggara dan sebelah barat daya. Masing-masing diresmikan pada tahun 1906 M dan 1907 M. Dengan adanya dua pintu tambahan ini penduduk yang tinggal di Baluwarti dapat lebih leluasa berhubungan dengan masyarakat di luar kompleks Kedhaton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya