SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Syekh Mohammed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan alias MBZ saat peresmian Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Senin (14/11/2022) pagi. (Istimewa/Dokumentasi Pemkot Solo)

Solopos.com, SOLO — Nama Sheikh Zayed akhir-akhir ini kerap disebut oleh masyarakat, setelah Masjid Raya Sheikh Zayed di Kota Solo, Jawa Tengah, diresmikan oleh Presiden Jokowi dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed Al Nahyan pada Senin (15/11/2022) pagi.

Masjid ini merupakan hibah dari Pemerintah UEA kepada Indonesia. Selain itu, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo merupakan replikasi Sheikh Zayed Grand Mosqued di Abu Dhabi, UEA. Pembangunan masjid yang berlokasi tak jauh dari viaduk Gilingan tersebut berbiaya kurang lebih Rp300 miliar.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo dibangun dua lantai, dengan luas bangunan utama masjid sekitar 8.000 meter persegi. Masjid tersebut dilengkapi ruang VIP, perpustakaan seluas 20 meter persegi, serta basement yang digunakan untuk tempat wudu putra dan putri. Tak hanya dijadikan sebagai tempat ibadah, masjid ini juga memiliki perpustakaan yang bisa dimanfaatkan untuk menambah sarana edukasi bagi masyarakat.

Keberadaan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ini pun menyedot perhatian masyarakat. Banyak yang berfoto dan mengunjungi masjid ini meski belum dibuka untuk umum. Selain itu, banyak yang penasaran dengan sosok Sheikh Zayed yang dijadikan nama pada masjid megah tersebut.

Baca Juga: Biografi Habib Ali bin Muhammad Al Habsy, yang Haulnya Diadakan di Solo

Sheikh Zayed merupakan presiden pertama UEA dan dijuluki sebagai “Bapak Bangsa UEA”. Dia lahir pada 1918 di Kota Al Ain. Laman Crown Prince Court (CPC) menyebut Sheikh Zayed merupakan putra bungsu Sheikh Sultan bin Zayed bin Khalifa Al Nahyan, yang memerintah Emirat pada 1922-1926. Ia dinamai sesuai nama kakeknya Sheikh Zayed bin Khalifa Al Nahyan yang memerintah Emirat dari 1855 hingga 1909.

Selama memimpin UEA, Sheikh Zayed berhasil menginvestasikan pendapatan minyak untuk membangun ekonomi yang kuat dan kohesif, menempatkan UEA di antara negara-negara paling maju secara ekonomi di kawasan itu.

Baca Juga: Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Jadi Spot Foto, Begini Hukumnya Menurut Islam

Berkat visinya, UEA sekarang menjadi negara dengan ekonomi terbesar kedua di Gulf Cooperation Council (GCC), terbesar ketiga di Timur Tengah. Menurut banyak laporan internasional, UEA menjadi pusat keuangan dan ekonomi terpenting di kawasan itu. Hal ini tercermin dalam standar hidup warganya.

Secara internasional, Sheikh Zayed meletakkan dasar-dasar kebijakan luar negeri, yang dicirikan oleh kebijaksanaan, moderasi, keseimbangan, dukungan untuk kebenaran dan keadilan, serta memelihara bahasa dialog dan pemahaman. Dia juga mendapatkan reputasi di bidang kemanusiaan dan filantropis internasional. Sheikh Zayed meninggal dunia pada 2 November 2004.

Baca Juga: Setelah Diresmikan, Simak 11 Adab ketika Berada di Masjid Sheikh Zayed Solo

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya