Soloraya
Rabu, 20 Mei 2020 - 19:30 WIB

Jadi PDP Covid-19 Sepulang dari Semarang, Wanita Paranggupito Wonogiri Meninggal

M. Aris Munandar  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi rapid test. (Freepik)

Solopos.com, WONOGIRI – Seorang jenazah wanita di Desa Johunut, Kecamatan Paranggupito, Wonogiri, dimakamkan denngan protokol Covid-19. Prosesi pemakaman tersebut menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat. Terutama di Kecamatan Paranggupito, Kecamatan Baturetno, dan kecamatan sekitarnya.

Bupati Wonogiri, sekaligus Ketua Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19, Joko Sutopo (Jekek), mengatakan warga yang dimakamkan dengan prosedur Covid-19 tersebut merupakan seorang perempuan berinisial J, 53.

Advertisement

Pikap Pengangkut Ayam VS Motor Adu Banteng di Jl Solo-Purwodadi Sragen, Pemotor Luka Parah & Kendaraan Remuk

Sebelumnya wanita asal Paranggupito Wonnogiri itu bekerja di Semarang sebagai perawat manula atau pamong. Saat di Semarang, dia sudah mengalami sakit beberapa hari, kemudian menghubungi keluarganya. Pada Rabu (13/5/2020), pasien dijemput oleh keluarga.

Setelah dari Semarang, pasien istirahat di rumah selama dua hari. Pada Jumat (15/5/2020), pasien melakukan pemeriksaan medis terhadap keluhan batuk, hipertensi, dan penyakit bawaan lainnya. Lantaran rawat jalan di rumah tidak kunjung membaik, pada Minggu (17/5/2020) pasien dibawa ke salah satu Rumah Sakit di Pracimantoro.

Advertisement

Kerja di Jogja, Perempuan 24 Tahun di Klaten Tengah Positif Covid-19 

Rapid Test

Sebagai antisipasi, karena pasien dari zona merah (Semarang) maka petugas kesehatan melakukan rapid test kepada pasien, hasilnya reaktif. Petugas kesehatan Wonogiri lantas melakukan tes swab dan status pasien menjadi Pasien Dalam Pengawasan atau PDP Covid-19.

Pada Senin, pasien dinyatakan meninggal dunia. Pemakaman dilakukan dengan protokol jenazah Covid-19. Langkah yag dilakukan gugus tugas selanjutnya yakni melakukan tracing. Orang yang melakukan kontak erat sebanyak delapan orang dilakukan screening, hasil awal baik.

Advertisement

Kisah Mbah Minto Klaten Viral di Medsos: Awalnya Dibayar Rp20.000 per Vlog

“Delapan orang tersebut merupakan keluarga yang menjemput ke semarang dan melakukan antar-jemput ke rumah sakit yang ada di Pracimantoro,” kata dia kepada wartawan, Rabu (20/5/2020).

Saat dari Semarang, beberapa tetangga pasien sempat menjenguk ke rumah. Maka warga yang menjenguk masuk kualifikasi kontak sedang.

Kapal Badan Penanggulangan Bencana Daerah Wonogiri, Bambang Haryanto, mengatakan pada Rabu (20/5/2020), gugus tugas mengirmkan paket sembako kepada 23 keluarga yang menjalani karantina akibat melakukan kontak dengan pasien.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif