Soloraya
Jumat, 29 Juli 2022 - 12:30 WIB

Jadi Rebutan, Mitos Kotoran Kebo Bule di Kirab Malam 1 Sura Kraton Solo

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kirab malam 1 Sura di Keraton Solo. (Dok Solopos)

Solopos.com, SOLO — Pada acara Kirab Malam 1 Sura yang diadakan Keraton Solo nanti malam, Jumat (29/7/2022), kebo bule dipastikan ikut.

Sebelumnya, ada delapan ekor kebo bule milik Keraton Solo yang terjangkit wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) sehingga banyak pihak yang menduga kebo bule tak akan diikutsertakan dalam prosesi kirab tersebut.

Advertisement

Akan tetapi, kebo bule keturunan Kiai Slamet ternyata tetap ikut dan menjadi ikon dalam kirab tersebut. Nantinya, ada lima kebo bule yang akan menjadi cucuk lampah dan pasangan dari pusaka saat prosesi kirab yang menjadi agenda rutin tahunan tersebut.

“Ada lima kebo bule saat ini masih dikarantina di Maganga. Kelima kerbau keturunan Kiai Slamet itu disiapkan untuk prosesi kirab,” terang Pengageng Parentah Keraton Solo, KGHP Dipokusumo, saat ditemui wartawan, Kamis (28/7/2022).

Advertisement

“Ada lima kebo bule saat ini masih dikarantina di Maganga. Kelima kerbau keturunan Kiai Slamet itu disiapkan untuk prosesi kirab,” terang Pengageng Parentah Keraton Solo, KGHP Dipokusumo, saat ditemui wartawan, Kamis (28/7/2022).

Baca Juga: Sejarah Kerbau Bule Milik Keraton Solo, Ternyata Hewan Kesayangan PB II

Dalam acara Kirab Malam 1 Sura Keraton Solo itu, ada mitos yang menyebutkan kotoran kebo bule dapat membawa berkah. Oleh sebab itu, saat kirab, kotoran-kotoran yang jatuh menjadi rebutan oleh warga.

Advertisement

Baca Juga: Kirab Malam 1 Sura, Keraton Solo Akhirnya Tetap Keluarkan Kebo Bule

Warga rela mengambil kotoran lunak yang berceceran di jalan dengan tangan telanjang. Kemudian, air kencing kebo bule dilap kemudian diperas ke dalam botol atau plastik. Kotoran kebo bule ini konon katanya dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Bahkan, ada juga petani di pedesaan menanam sedikit air kencing dan kotoran kebo bule di empat sudut di sawahnya. Konon katanya, panen yang dihasilkan akan melimpah dan terhindar dari ancaman hama penyakit.

Advertisement

Baca Juga: Bisa Bangun Masjid Rp2,3 M, Ini Pekerjaan Suyadi Crazy Rich Grobogan

Pihak Keraton Solo sendiri tidak pernah menyebutkan kotoran kebo bule di acara Kirab Malam 1 Sura dapat membawa berkah.

“Kalau tlethong [kotoran] dianggap menyuburkan sawah karena dapat dibuat pupuk, itu masih diterima akal. Namun, kami memahami ni sebagai cara masyarakat menciptakan media untuk membuat permohonan. Mereka sekedar membutuhkan semangat untuk bangkit,” terang Kepala Sasono Pustoko Keraton Solo, GPH Puger dalam penelitian tersebut.

Advertisement

Baca Juga: Hukum Senam Yoga dalam Islam, Haramkah?

 

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif