Soloraya
Jumat, 11 September 2020 - 21:45 WIB

Jadi Salah Satu Klaster Penularan Covid-19 Terbesar di Solo, Begini Awal Mula Munculnya Klaster Keluarga Nusukan

Mariyana Ricky P.d  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi keluarga lawan Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, SOLO - Klaster Keluarga Nusukan menjadi salah satu klaster terbesar penularan Covid-19 di Kota Solo. Sebanyak 13 anggota keluarga dalam satu rumah terkonfirmasi positif dari klaster ini.

Klaster keluarga Nusukan Solo ini meledak pada Kamis (10/9/2020) lalu. Saat itu diketahui ada 12 orang yang masih satu keluarga terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka merupakan kontak erat dari kasus ke-397, pasien suspek yang naik kelas jadi kasus konfirmasi pada 1 September.

Advertisement

Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan kasus itu bermula dari seorang pria yang kesehariannya bekerja sebagai sales paket data internet keliling. Dia kemudian menjadi suspek yang dirawat di RSUD dr. Moewardi.

Cegah Klaster Pilkada, Cabup-Cawabup Sukoharjo Siap Patuhi Protokol Covid-19

Setelah dinyatakan sebagai kasus konfirmasi, Satgas melakukan tracing dan mendapati 12 kontak erat dan dekatnya terkonfirmasi positif Covid-19. Padahal, saat tracing lapis pertama itu, DKK mengambil sampel 18 orang. Saat ini ke-12 orang tersebut dirawat di sejumlah rumah sakit berbeda guna memutus rantai penyebaran.

Advertisement

Mereka yang negatif diminta tetap berada di rumah. “Ada 15 orang yang kami tracing. Nah, 12 di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19. Tiga lainnya negatif. Jadi, klaster keluarga dari Kelurahan Nusukan itu totalnya 13 orang. Boleh dibilang terbesar, karena catatan kami yang terbesar enggak pernah tembus angka itu," kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Kamis malam.

"Dari 13 kasus, 4 di antaranya bergejala sehingga dirawat di RSUD dr. Moewardi (RSDM) dan sisanya isolasi mandiri di rumah,” imbuhnya.

Bisa Bertambah

Siti Wahyuningsih mengatakan bukan tak mungkin klaster keluarga Nusukan Solo ini bisa bertambah.

Advertisement

“Dengan tingginya angka penularan ini kami menggelar tracing masif. Harapannya tidak bertambah, meski tidak menutup kemungkinan ada tambahan mengingat rasio penularan yang tinggi,” kata dia, kepada Solopos.com, Jumat (11/9/2020) sore WIB.

Anak, Bumil & Lansia Dilarang Masuk, Pengunjung Mal di Solo Turun  50%

Sementara itu, kumulatif kasus Covid-19 di Kota Bengawan menjadi 520. Perinciannya, 377 pulang/sembuh, 90 isolasi mandiri, 31 rawat inap, dan 22 meninggal dunia.

Sehingga, jumlah kasus aktif tersisa 121 orang atau turun 8 kasus dari hari sebelumnya. Sedangkan catatan kumulatif pasien suspek menyentuh 1.131 orang, dengan rincian 1.057 discard, 20 dirawat inap (suspek aktif), 1 isolasi mandiri, dan 53 suspek meninggal dunia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif