Soloraya
Sabtu, 15 Oktober 2022 - 18:41 WIB

Jadi Semar di Pentas Wayang Lanang HUT Sedap Malam, Sekda Sragen Pamitan

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sekda Sragen, Tatag Prabawanto, memakai kostum Semar berpamitan lantaran akan pensiun saat tampil di pentas Wayang Lanang HUT-16 Sanggar Sedap Malam di Gedung Auditorium RSPD Sragen, Jumat (15/10/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pentas Wayang Lanang dalam rangka HUT ke-16 Sanggar Sedap Malam di Gedung Auditorium RSPD Sragen, Jumat (14/10/2022) malam, dimanfaatkan Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, untuk berpamitan. Tatag akan memasuki masa pensiun pada 1 November 2022 mendatang.

Peringatan HUT Sanggar Sedap Malam yang sebagian besar anggotanya laki-laki yang berpenampilan menyerupai perempuan atau waria ini digelar dengan pertunjukan seni tradisional.

Advertisement

Pertunjukan itu disaksikan ratusan orang yang memadati gedung itu secara lesehan. Dalam kesempatan itu Tatag turut hadir. Selain peringatan HUT ke-16 Sanggar Sedap Malam, malam itu juga menjadi momen peringatan HUT ke-4 Sanggar Tancep.

Sekda yang sudah berdandan sebagai karakter Semar memotong nasi tumpeng dalam acara itu. Potongan Nasi tumpeng itu diberikan kepada Ketua Sanggar Sedap Malam Sragen, Sri Riyanto. Puncak acara peringatan itu berupa pertunjukan Wayang Lanang dengan lakon Mustakaweni Kembar dengan dalang Ki Singgih Windarto.

“Saya atas nama pribadi mengucapkan selamat ulang tahun untuk Sanggar Sedap Malam dan Sanggar Tari Tancep. Semoga dua sanggar seni itu senantiasa memelihara seni budaya adiluhung. Saya di sini sebagai bintang tamu sekaligus saya pamitan sebagai Sekda Sragen. Masa tugas saya tinggal 17 hari,” ujar Tatag.

Advertisement

Baca Juga: Wawancarai 3 Calon Sekda Sragen, Ganjar Pertanyakan Jual beli Jabatan

Dalam pergelaran Wayang Lanang itu, Tatag memerankan Semar. Ia bersama anak-anaknya yakni Gareng, Petruk, dan Bagong membawa salah satu anak Arjuna, yakni Bambang Priyambodo, untuk mencari bapaknya. Dalam kondisi tersebut terjadi ontran-ontran di Kerajaan Amarta yang kehilangan Kitab Jamus Kalimasada yang dicuri Mustakaweni karena dendam dengan para Pandawa yang sudah membunuh orangtuanya.

“Semar itu mau pensiun. Semar itu punya slogan karakter 4T, yaitu Teteg, Tatag, Tanggap, dan Tutug. Teteg dalam menghadapi situasi apa pun tetap teteg. Kemudian setiap ada permasalahan yang muncul selalu bisa menyelesaikan atau tatag. Lalu tanggap itu selalu memahami rakyatnya, terutama para anggota Sedap Malam. Terakhir tutug karena sudah menjabat Sekda sampai purna tugas,” kata tokoh Petruk dalam pergelaran itu.

Advertisement

Ketua Sanggar Sedap Malam Sragen, Sri Riyanto, berharap di HUT ke-16 ini Sedap Malam bisa terus bisa beraktivitas dalam bekerja. Sedap Malam lahir pada 2006. Riyanto bercerita saat itu banyak seniman yang bekerja di bawah tarup atau tempat hajatan.

Baca Juga: Ini Wajah 3 Kandidat Sekda Sragen, Begini Respons DPRD

Mereka saling bertemu dan akhirnya membentuk sanggar seni. Sejak awal sampai sekarang, sebut dia, anggotanya mencapai 30-an orang.

“Dalam HUT kali ini memang sengaja menggelar pertunjukan wayang lanang karena pemainnya lanang semua. Meskipun ada sosok Srikandi tapi ditampilkan oleh laki-laki. Saat itu juga ada Pak Sekda sebagai bintang tamu yang sengaja tampil sebagai wujud pamitan karena akan purna tugas. Karakter 4 T itu yang sekarang dicari untuk calon sekda penggantinya,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif