SOLOPOS.COM - Jajaran Direksi Bank Djoko Tingkir Sragen mengangkat piala Top BUMD Awards 2022 seusai jumpa pers di R.M. Rosojoyo Nglorog, Sragen, Senin (25/4/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Bank Djoko Tingkir Sragen dipercaya mengelola dana Rp35 miliar untuk pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Ini setelah bank pelat merah itu mendapatkan predikat sebagai Top BUMD Awards Tahun 2022 dengan peringkat tertinggi bintang 5 nasional.

Dana puluhan miliar rupiah itu berasal dari salah satu badan usaha milik negara (BUMN) di bawah pembinaan dan pengawasan Kementerian Keuangan, yakni  PT Sarana Multigriya Financial (SMF). Dana itu diperuntukkan bagi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), PNS, hingga guru tidak tetap/pegawai tidak tetap (GTT/PTT).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kerja sama antara PT BPR Bank Djoko Tingkir Sragen dengan PT SMF diteken di Jakarta Selatan, Rabu (20/4/2022) lalu. Bank Djoko Tingkir Sragen merupakan BPR ke-12 yang ditunjuk PT SMF untuk mengelola dana pembiayan sekunder perumahan tersebut. Kerja sama tersebut baru kali pertama dilakukan dalam sejarah perkembangan Bank Djoko Tingkir Sragen.

Baca Juga: Pandemi, Kinerja Djoko Tingkir Sragen Triwulan Pertama 2022 Cemerlang

“Dana Rp35 miliar itu akan didistribusikan kepada pengguna dengan potensi kredit perumahan rakyat (KPR) untuk PPPK senilai Rp24 miliar. Kemudian bagi pegawai dengan golongan berpenghasilan tetap seperti pegawai negeri sipil (PNS), TNI, Polri, dan yang lainnya senilai Rp5 miliar. Sisanya Rp6 miliar untuk para tenaga harian lepas, guru tidak tetap, pegawai tidak tetap, dan tenaga kontrak lainnya,” jelas Direktur Utama Bank Djoko Tingkir Sragen, Titon Darmasto, Senin (25/4/2022). D

Titon menerangkan plafon kredit perumahan itu macam-macam tergantung rumah yang dibeli dengan harga Rp200 jutaan dan perumahan bersubsidi dengan plafon di bawah Rp200 juta. Program kerjasama Uncommited Facility Line ini juga menyasar perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) yang nantinya dikoordinasikan dengan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan, dan Tata Ruang (Disperkimtaru) Sragen.

“Upaya ini selaras dengan program penanggulangan kemiskinan, mengingat Sragen merupakan kabupaten dengan kemiskinan ekstrem. Kami juga akan memberikan KPR mikro di bawah Rp50 juta untuk membangun dapur sehat, MCK sehat, dan seterusnya,” jelasnya.

Baca Juga: Ini Dia Nasabah Bank Djoko Tingkir Sragen Yang Dapat Mitsubishi Xpander

Titon sengaja memberi porsi dominan kepada PPPK karena selama ini Bank Djoko Tingkir Sragen mengelola dana PPPK sebanyak 429 orang. Pada 2022 ini Djoko Tingkir juga mendapat amanah lagi sebanyak 1.600 orang PPPK. Gaji PPPK di bawah pengelolaan Bank Djoko Tingkir.

“Sebenarnya kami hanya membidik 30% dari PPPK dan menyiapkan plafon sampai Rp24 miliar. Lama pembiayaan sampai jangka waktu 15 tahun dengan uang muka rata-rata 10%-20%,” katanya.

Selain mengelola dana PPPK, Titon menjelaskan Bank Djoko Tingkir Sragen juga memiliki nasabah kredit dari PNS sebanyak 2.500 orang dan perangkat desa (perdes) sampai 800 orang. Total nasabah kredit, sebut dia, mencapai 4.000 orang debitur.

“Jadi kami dipercaya PT SMF itu karena prestasi kinerja kami yang bisa dilihat dalam laporan publikasi tiga bulan sekali di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan angka NPL rendah, 2,69% pada akhir Desember 2021 lalu,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya