Soloraya
Jumat, 10 September 2021 - 14:53 WIB

Jaga Kelestarian Alam, Burung Endemik Merapi-Merbabu Dilepas di Argo Bumi Selo Boyolali

Bayu Jatmiko Adi  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah burung endemik Merapi-Merbabu dilepasliarkan di Argo Bumi, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Kamis (9/9/2021). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI — Beberapa jenis burung yang disebut endemik Merapi-Merbabu dilepaskan ke alam liar di wilayah Selo, Kabupaten Boyolali, Kamis (9/9/2021). Kegiatan pelepasan burung tersebut digelar oleh sejumlah pecinta binatang dan pengelola destinasi Argo Bumi, Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

Menurut salah satu pengelola Argo Bumi, Indriyarto, pelepasan burung atau satwa endemik di wilayah Selo adalah untuk menjaga kelestarian alam di lereng Gunung Merapi dan Merbabu.

Advertisement

Baca Juga: Jos, ASN Boyolali Borong Cabai & Telur Demi Bantu Petani dan Peternak

“Sebenarnya awalnya kami [pengelola Argo Bumi] berpikir untuk menyajikan tempat wisata, namun yang lain dari pada yang lain. Ada upaya konservasi alam yang kami lakukan. Sebab basis kami beberapa adalah pecinta binatang dan pecinta alam. Kita berada di sini berarti kita punya kewajiban melestarikan alam di wilayah Selo ini,” kata dia, Kamis.

Dia menyebutkan, sudah beberapa kali Argo Bumi menggelar kegiatan yang berkaitan dengan konservasi alam. “Beberapa kali kegiatan yang kami lakukan di sini, kami selalu melepasliarkan beberapa binatang khususnya yang endemik Merapi-Merbabu,” lanjut dia.

Advertisement

Pada Kamis pagi, ada dua elang hitam, sejumlah burung puyuh serta kutilang dilepaskan. Sedangkan di waktu sebelumnya, dia mengatakan sudah ada sejumlah burung kutilang serta perkutut yang juga dilepasliarkan. “Mudah-mudahan ke depan kami bisa terus-menerus [menjalankan upaya konservasi alam],” kata dia.

Baca Juga: Warga Lereng Merapi Boyolali Lakukan Ritual Tutup Sura, Ini Tujuannya

Lebih lanjut dia menjelaskan Argo Bumi merupakan sebuah destinasi wisata kuliner yang dipadukan dengan alam. Dengan menu andalan adalah olahan tahu, seperti tahu madu, puding tahu, minuman berbahan tahu dan sebagainya. Namun ke depan lokasi itu juga akan dikembangkan menjadi destinasi edukasi yang akan dilengkapi kebun binatang mini dan bangunan rumah nusantara.

Advertisement

“Saat ini penataan belum 100%. Ada beberapa rumah adat yang rencana didirikan di sini. Salah satunya rumah adat Papua. Sebab dari penelitian kami, wilayah sini hampir sama untuk hawa dengan wilayah ketinggian di Papua,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif