SOLOPOS.COM - Salah satu menu di Kompleks depan rumah dinas bupati Kabupaten Boyolali, es pisang ijo, Kamis (12/1/2023). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, BOYOLALI –Tempat kulineran yang sejuk dan murah bisa ditemui di kompleks rumah dinas Bupati Boyolali. Tepatnya di bawah pohon beringin alias Sor Ringin di  Jalan Merbabu.

Kompleks depan rumah bupati Boyolali banyak ditumbuhi pohon rindang yang membuat kawasan menjadi teduh dan sejuk sekali pun pada siang hari yang sangat terik.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Di kawasan tersebut terdapat puluhan penjual kaki lima dan penjual kelilingan yang mangkal sejak pagi hari pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB.

Ada banyak jajanan murah yang siap dilirik para pecinta kuliner saat pertama kali tiba di kompleks depan rumah dinas bupati.

Para pencinta kuliner bisa dibuat bingung dengan menu-menu lezat yang ditawarkan oleh penjual mulai dari siomay, cilok, nasi bakar, es pisang ijo, es teler, es kelapa muda, dawet, dan masih banyak lagi.

Selain di bawah pohon beringin, ada juga jajanan lain ala korea dan es coklat di seberang jalan sekitaran kawasan Jalan Merbabu dan aneka bakwan kawi serta cilok di sebelah barat Sor Ringin, tepatnya depan Masjid Agung Boyolali.

Pencinta kuliner tidak perlu khawatir dengan harga jajanan yang dijual di sana.

Karena harga yang ditawarkan cukup murah dan terjangkau. Misalnya harga untuk satu es pisang ijo ditawarkan mulai Rp7.000 per mangkuk, dawet ayu mulai Rp5.000/ mangkuk, siomay mulai Rp8.000/ porsi, nasi bakar mulai dari Rp9.000/porsi, es teler mulai Rp7.000/mangkuk, dan lainnya.

Dari pantauan Solopos.com, pembeli jajanan kebanyakan dari kalangan masyarakat umum, anak sekolah, dan wisatawan lokal. Ada yang membeli jajanan untuk dibungkus, ada juga yang dimakan di tempat. Biasanya mereka membeli saat jam pulang sekolah atau jam makan siang.

Solopos.com sempat berbincang dengan salah satu penjual di bawah pohon beringin. Rupanya, penjual di bawah pohon beringin berasal dari relokasi penjual di kawasan simpang lima Kridanggo.

“Dulu pindahan dari Kridanggo, sebelum patung kuda,” ucap penjual es pisang ijo, Harianto saat ditemui Solopos.com, Kamis (12/1/2023).

Harianto mengatakan paguyuban pedagang sor ringin direlokasi dari simpang lima Kridanggo sekitar 2016.

Sejak waktu itu, para pedagang kawasan simpang lima pindah ke kompleks depan rumah bupati. Lebih lanjut, Solopos.com berbincang dengan salah satu petugas parkir di kawasan tersebut untuk mengetahui rata-rata jumlah pengunjung setiap harinya.

Namun ia mengaku tidak megetahui pastinya karena para pengunjung di kawasan tersebut datang silih berganti. Kemudian, Solopos.com menanyakan penghasilan setiap hari petugas parkir tersebut.

“ Ya Rp100.000 kurang lebih,” jelas Budianto saat berbincang dengan Solopos.com.

Rata-rata pengunjung ramai pada siang hari saat makan siang, atau pada hari-hari mendekati weekend, seperti jumat, sabtu, dan minggu.

“Kalau nggak jumat, sabtu, minggu, yang penting tidak hujan,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya