SOLOPOS.COM - Warga berdemo di lokasi proyek tol Solo-Jogja, Desa Jatirejo, Sawit, Boyolali, Kamis (13/7/2023). (Istimewa)
Solopos.com, BOYOLALI — Puluhan warga Desa Jatirejo, Kecamatan Sawit, Boyolali, menggelar aksi demo di lokasi proyek jalan tol Solo-Jogja di desa setempat, Kamis (13/7/2023) sore. Mereka berdemo di tempat yang dulunya merupakan jalan penghubung Desa Jatirejo dengan Jatimulyo, Bendosari, dan sekitarnya.
Warga melaksanakan aksi demonstrasi karena jalan desa yang dulunya lancar digunakan kini tertutup proyek tol Solo-Jogja. Saat disambangi Solopos.com pada Kamis seusai Magrib, demonstrasi telah selesai.
Salah satu warga setempat, Taufiq Budiyanto, 33, menceritakan warga melakukan demonstrasi sekitar pukul 16.00 WIB hingga azan Magrib.
“Jadi kami dari warga ini kan inginnya kembali ada jalan. Dulu itu ada jalan, tapi putus gara-gara tol ini,” ujar dia saat berbincang dengan Solopos.com di sekitar lokasi demo di proyek tol Solo-Jogja wilayah Sawit, Boyolali.
“Jadi kami dari warga ini kan inginnya kembali ada jalan. Dulu itu ada jalan, tapi putus gara-gara tol ini,” ujar dia saat berbincang dengan Solopos.com di sekitar lokasi demo di proyek tol Solo-Jogja wilayah Sawit, Boyolali.
Saat ini warga yang akan menuju Desa Jatimulyo, Bendosari, dan desa-desa yang berada di sebelah timur wilayah Sawit, Boyolali, harus berputar setelah ada proyek tol Solo-Jogja.
Anak-anak sekolah juga harus berputar dengan jarak yang lebih jauh dan waktu tempuh yang lebih lama. Ia mengungkapkan warga harus berputar melewati Dukuh Kliteh.
“Kalau ini kan sudah diputus, tapi enggak dibuatkan jalan gantinya. Seharusnya kan dibuatkan jalan dulu baru. Warga kan butuh jalan itu buah akses ke desa sebelah. Sekarang harus muter, kalau kemarau sih enggak apa-apa, pas musim hujan jalannya jelek,” kata dia.
Ia menceritakan jalan penghubung Desa Jatirejo dengan Jatimulyo tersebut terputus sudah hampir satu tahun. Saat warga Sawit, Boyolali, itu berdemo, Taufiq mengungkapkan ada dari pelaksana tol Solo-Jogja yang datang tetapi ia tidak mengetahui namanya.
“Tadi sih dari mediasinya bilang mulai pekan ini bakal dikerjakan jalan [pengganti] nanti dari barat tol ke utara, tembusnya di underpass yang di utara. Biasanya kan harus muter untuk ke underpass itu. Nanti langsung dari sini bisa ke utara,” kata dia.
Taufiq mengungkapkan jika kesepakatan tersebut tidak dilaksanakan, warga akan melakukan demonstrasi kembali dengan aksi yang lebih besar.
Sementara itu, Manager Humas PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM), Rachmat Jesiman Putra, mengungkapkan masih melakukan crosscheck terkait informasi tersebut. “Masih di-crosscheck ke tim lapangan,” kata dia.