SOLOPOS.COM - Truk pengangkut tanah uruk melintas di ruas jalan wilayah Desa Kebon, Kecamatan Bayat, Jumat (15/7/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pelaku usaha pertambangan yang beroperasi di wilayah Desa Kebon, Kecamatan Bayat menjamin perbaikan jalan rusak di desa setempat. Ambyarnya jalan di Desa Kebon akibat lalu-lalang truk pengangkut material tanah uruk untuk proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja dalam beberapa waktu terakhir.

Aktivitas pertambangan di wilayah Desa Kebon dilakukan oleh CV Indra Cahaya Laksana. Luas lahan yang ditambang sekitar 11 hektare (ha).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Perwakilan CV Indra Cahaya Laksana, Bambang Satriawan, menjelaskan pelaku pertambangan sudah mengikuti peraturan yang berlaku terkait aktivitas pertambangan di Desa Kebon. Aktivitas pertambangan itu sudah berizin alias legal.

Bambang menjelaskan proses perizinan sudah diurus sejak lama ketika kewenangan perizinan pertambangan berada di pemerintah pusat. Terkait dokumen perizinan yang belum dilengkapi, Bambang menjelaskan sudah disiapkan.

“Berkaitan dengan perizinan kami, insyaallah sudah lengkap. Tinggal satu, yakni dokumen UKL-UPL. Waktu itu ketika SIPB keluar, proses izin dipindah ke daerah dan saat itu provinsi belum siap,” urai dia saat ditemui wartawan di kantor Kecamatan Bayat, Rabu (20/7/2022).

Baca Juga: Lokasi Tambang di Kebon dan Gununggajah Klaten Disegel, Kenapa?

Aktivitas pertambangan itu digunakan khusus untuk kepentingan tanah uruk proyek strategis nasional, pembangunan jalan tol Solo-Jogja. Material yang diambil tidak untuk kepentingan di luar proyek tol. Sebelum ditutup sementara sejak, Sabtu (16/7/2022), tanah uruk yang dipasok per hari sekitar 200 truk.

Terkait jalan licin hingga warga terjatuh, Bambang mengatakan pihak CV sudah sosialisasi ke warga di sepanjang jalan kegiatan pertambangan.

“Karena faktor X, yakni hujan. Sebaik apapun ada material tanah yang tercecer dari truk. Kami sudah melakukan pembersihan secara berkala,” kata Bambang.

Terkait permintaan perbaikan jalan, Bambang mengatakan ada perbaikan secara berkala dan setiap hari ada pemantauan kerusakan. Perbaikan secara berkala dilakukan dengan menutup lubang jalan yang terlalu dalam menggunakan material tanah yang masih keras dari lokasi pertambangan. Selanjutnya ditutup dengan pasir dan batu dan diratakan.

“Terkait pengembalian jalan seperti semula, kami sudah menaruh uang jaminan di desa. Jadi tidak ada kekhawatiran. Misalkan ada yang kurang, kami siap bertanggung jawab,” kata Bambang.

Baca Juga: Jalan Kebon Bayat Ambyar, Bupati Klaten: Jadi Tanggung Jawab Penambang

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Klaten, Agus Suprapto, mengatakan sudah ada komitmen dari perusahaan dengan pemerintah desa yang dilintasi truk pengangkut material terkait dampak dari aktivitas pertambangan.

“Komitmen tadi sudah dituangkan dalam berita acara. Ada tiga poin meliputi ekonomi, kesehatan, dan infrastruktur. Ketika itu sudah masuk dan kepala desa sudah ready, pascakegiatan operasi sudah ada dan sebagainya ya mangga,” jelas dia.

Salah satu warga Desa Kebon, Temu, 57, mengatakan kondisi jalan menjadi berdebu saat kondisi kering. Ketika diguyur hujan, jalan menjadi becek dan licin hingga membuat pengendara terjatuh. Dia menjelaskan sudah mulai ada perbaikan jalan yang becek serta licin.

Temu mengatakan sejak ada kegiatan pertambangan dia semakin rutin menyiram jalan. Pasalnya, debu yang dihasilkan terlalu tebal ketika ada truk yang melintas.

Baca Juga: Viral Jalan Kebon Bayat Berlumpur Mirip Sawah, Ini Respons Pemkab

Dia mengaku ada kompensasi yang diberikan dari pelaku pertambangan kepada warga. Nilai kompensasi bervariasi.

Temu mengatakan menerima kompensasi Rp150.000 dari pengusaha pertambangan lantaran rumahnya berada di tepi jalan yang dilintasi truk pengangkut material tanah uruk.

“Di bagian dalam perkampungan, Rp50.000,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya