SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
LONGSOR-Kondisi jalan di Dukuh Pondok, Desa Tawangen, Kecmatan Sambi yang longsor bulan lalu. Foto diambil Rabu (23/11/2011). Foto : Espos/Yus Mei Sawitri
Boyolali (Solopos.com)–Sejak longsor sekitar sebulan lalu, jalan di dukuh Pondok, Desa Tawengan, Kecamatan Sambi, Boyolali belum diperbaiki. Warga meminta Pemkab turun tangan membuatkan talut karena jalan itu sudah bebahaya jika dilewati kendaraan, terutama roda empat.
Kepala Desa Tawengan, Muslich Edy Wibowo, mengatakan sebagian badan jalan longsor sekitar sebulan lalu. Sebelum longsor, warga setempat pernah memperkuat jalan tersebut dengan bambu-bambu. Namun ternyata cara tersebut tidak efektif. Jalan akhirnya longsor karena tergerus erosi air. Kini, masyarakat belum melakukan perbaikan apapun lantaran terganjal masalah pendanaan.
“Berdasarkan penghitungan tim dari kecamatan, untuk membangun talud di jalan ini dibutuhkan dana sekitar Rp 73 juta. Pihak desa jelas tidak memiliki dana sebesar itu. Kalau soal tenaga kami siap. Makanya kami mengajukan dana ke Pemkab. Memang kami juga sudah mendapat kepastian bakal menerima dana dari bupati sekitar Rp 2 juta untuk, tapi itu sangat tidak mencukupi. Rencananya dana itu disimpan dulu, nanti dipakai menambahi jika dana pembangunan talud turun,” kata Kades yang akrab disapa Bowo itu, ketika ditemui Solopos.com di Tawengan, Rabu (23/11).
Kades menjelaskan bahwa sepeda motor masih bisa lewat. Tapi kalau mobil sudah disarankan untuk tidak melintas di jalan tersebut lantaran sangat berbahaya. Jalan bisa tiba-tiba longsor mengingat kondisinya sudah tidak utuh lagi. Padahal jalan itu merupakan salah satu akses utama penduduk setempat yang ingin pergi ke SD yang terletak di dekat jalan itu.
(yms)