SOLOPOS.COM - Polisi saat mengarahkan kendaraan roda dua di Jembatan Grawah Cepogo Boyolali, Minggu (1/1/2023). Kendaraan roda dua diarahkan menuju jalan alternatif. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI–Jalan Solo–Selo–Borobudur (SSB) mengular mulai dari Pasar Sayur Cepogo hingga sampai wisata baru Cepogo Cheese Park pada Minggu (1/1/2023).

Berdasarkan lokasi pada google maps, jarak Pasar Sayur hingga Cepogo Cheese Park adalah 2,5 kilometer (km) dengan jarak tempuh normal dengan kendaraan sekitar 8–11 menit.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Namun, salah satu warga Magelang yang kebetulan melewati jalur tersebut pada Minggu pukul 10.00 WIB, Adi, mengeluhkan waktu tempuh dari Pasar Sayur Cepogo hingga Cepogo Cheese Park sekitar 45 menit – 1 jam.

Ia sudah terbiasa melakukan perjalanan dari Solo menuju Magelang lewat jalur SSB. Adi memilih rute tersebut menjadi andalannya karena biasanya jalur tersebut lebih sepi dibandingkan jalur Solo–Magelang via Yogyakarta. Tak hanya itu, jalur ke Magelang via Selo juga memberikan pemandangan yang lebih bagus.

“Tapi pas hari ini beda, soalnya pas saya lewat Pasar Sayur Cepogo sekitar pukul 10.00 WIB, terus ke jembatan Cepogo [Grawah] itu kok lalu lintasnya sudah tidak seperti biasanya, macet. Terus, karena saya pakai sepeda motor, saya coba cari jalan dengan melewati beberapa kendaraan yang terjebak macet,” ujar dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu sore.

Awalnya ia mengira kemacetan terjadi karena ada kendaraan besar yang putar balik. Namun, ternyata ia mendapati kondisi macet hingga ia berjalan terus menerus.

Adi juga sempat menduga terjadi kemacetan area Irung Petruk karena biasanya banyak anak-anak muda yang nongkrong. Akan tetapi, jelasnya, kendaraan mengular hingga Cepogo Cheese Park di Desa Genting.

“Di situ [Cepogo Cheese Park] terlihat banyak kendaraan yang mau keluar dan masuk untuk parkir. Setelah lokasi itu, arus kendaraan mulai sedikit lega walau padat di sekitar kantor Desa Genting,” jelas dia.

Ia menceritakan biasanya hanya membutuhkan sekitar 45 menit dari Boyolali Kota hingga Pasar Selo. Namun, jelasnya, hanya untuk membelah kemacetan Pasar Sayur Cepogo hingga Cepogo Cheese Park memakan waktu sekitar 45 menit – 1 jam perjalanan.

Sementara itu, pantauan Solopos.com di Jembatan Grawah pukul 15.15 WIB, terlihat kendaraan padat dari dua arah baik yang menuju Selo atau Boyolali Kota. Terlihat polisi juga mengarahkan kendaraan roda dua untuk naik lewat jalur alternatif di sisi kiri jembatan Grawah.

Terlihat beberapa pelat nomor kendaraan dari luar kota Boyolali seperti A, B, D, H, W, dan sebagainya yang ikut mengular baik menuju arah Selo atau kembali ke Boyolali Kota.

Beberapa kendaraan baik roda empat atau dua juga mencari jalur alternatif menuju Boyolali Kota lewat Puskesmas Cepogo ke timur.

Salah satu petugas parkir di area Pasar Sayur Cepogo, Alex, 23, mengaku kepadatan kendaraan menuju Selo sampai ke Pasar Sayur Cepogo mulai sekitar pukul 10.00 WIB.

“Untuk yang naik sekitar pukul 10.00 WIB mulai macet, terus yang turun itu tadi jam 14.00 WIB mulai mengular,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Herdi Pratama, mewakili Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin, menjelaskan titik peningkatan arus untuk masyarakat yang berkunjung ke area Cepogo utamanya ke Cepogo Cheese Park.

Ia menjelaskan terjadi perlambatan karena volume kendaraan yang semakin meningkat. Herdi mengatakan terjadi perlambatan mulai dari Pasar Cepogo karena terdapat beberapa kendaraan yang parkir di bahu jalan dan aktivitas masyarakat yang tinggi. Perlambatan kendaraan, jelasnya, selesai hingga Cepogo Cheese Park.

Kemudian, langkah antisipatif yang dilakukan, jelas Herdi, personel kepolisian sudah memberikan informasi atau pengumuman di Simpang Surowedanan jika jalan menuju Cepogo telah ramai.

“Jadi diinformasikan kalau jalan menuju Cepogo telah ramai, sehingga silakan masyarakat beralih atau pindah ke jalur lain. Kemudian, kami juga sudah mengerahkan beberapa personel dimulai dari Simpang Empat Surowedanan, Pasar Cepogo, Grawah, dan Simpang Tumang,” kata dia.

Herdi mengatakan fungsi penempatan personel di Simpang Tumang untuk mengarahkan masyarakat yang turun dari arah Cepogo untuk dialihkan ke arah Ampel. Ia juga mengatakan beberapa personel juga menjadi tim pengganjal ban jika ada kendaraan yang bermasalah saat menanjak.

“Ada beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya perlambatan. Yang pertama karena masyarakat ada yang belum mengetahui medan, sehingga beberapa kendaraan mengalami trouble. Dan ada juga yang bermasalah dengan kopling dan rem,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya